TINJAUAN UMUM
Gaya Kepemimpinan PT.ABADI
Hasil dari wawancara saya dengan Manajer PT. ABADI, Bpk Andriyanto. Perusahaan ini menggunakan gaya kepemimpinan efektif dan gaya demokratis. Karena Bpk. Anwar Sutedja selaku pimpinan perusahaan tersebut mempunyai perhatian tinggi baik terhadap orientasi tugas (task oriented) maupun orientasi orang (people oriented). Pimpinan di perusahaan ini tidak membedakan tingkatan dari pekerjaannya, karena semua karyawannya dianggap sama. Mereka berhak untuk memberikan pendapat dan mengeluarkan semua permasalahan mereka mengenai urusan dalam perusahaan ini.
Penerapan gaya kepemimpinan ini sangat membantu perusahaan ini dalam mengembangkan perusahaan ini dari yang kecil hingga sampai seperti sekarang. Walaupun terkadang ada suatu masalah yang sulit untuk dipecahkan, tapi akhirnya dapat diselesaikan juga. Karena semua karyawan di perusahaan itu, turut membantu dalam memecahkan masalah itu.
Perusahaan ini sudah berpindah tempat usaha sampai 3 kali dan berganti karyawan. Pada tahun 1998 pada saat terjadi krisis moneter, perusahaan ini mengalami pengurangan karyawan dan agak terjadi kegagalan dalam usaha bisnisnya, karena kliennya ada yang tidak lagi bekerja sama dengan perusahaan ini diakibatkan kebangkrutan yang dialami oleh klien bisnisnya. Walaupun ada permasalahan tersebut, pimimpinan dari perusahaan ini berkerja keras untuk bangkit kembali agar perusahaan ini tidak mengalami kebangkrutan.
Sebelumnya pimpinan perusahaan ini menggunakan gaya kepemimpinan yang mengutamakan pada tugas saja dan pemimpin disini mempunyai karakteristik yang otoriter atau dictator. Tapi menurut Bpk. Andriyanto selaku manajer dari perusahaan ini yang telah bekerja dari mulai pertama kali perusahaan ini berdiri sampai sekarang, pimpinan atau Dirut nya telah berubah setelah terjadi krisis moneter. Pimpinannya merubah gaya, karakteristik dan semua aturan yang diterapkan dalam perusahaan agar menjadi kuat dan tidak terpengaruh walaupun ada masalah krisis moneter ataupun masalah yang lainnya.
Sekarang ini tugas-tugas yang diberikan oleh pimpinan kepada bawahannya diberikan dengan lebih bersifat permintaan daripada instruktif. Terdapat suasana saling percaya, saling menghormati dan saling menghargai. Tanggung jawab keberhasilan organisasi dipikul bersama pimpinan dan bawahan. Kepribadian yang toleransi dan bermusyawarah dari pimpinan perusahaan ini merupakan totalitas sikap dan perilaku kepemimpinan yang efektif dan demokratis.
Pimpinan dari perusahaan ini dihormati dan disegani oleh karyawannya, ini dikarenakan perilaku dari pimpinan yang berwibawa dan bijaksana dalam bertindak. Dulu pimpinan perusahaan ini mudah emosi, sekarang sudah berubah setelah dia mengikuti seminar-seminar cara berkepemimpinan yang baik dan bijaksana. Dan menjadikan dirinya menjadi lebih baik dari yang dulu, sehingga dia dapat memimpin perusahaannya tidak seperti dahulu lagi.
Perusahaan ini sekarang walaupun ada kenaikan BBM atau kenaikan apapun tetap berjalan lancar dan tidak ada masalah apapun dengan para karyawannya dan dengan para kliennya, walaupun ada tapi dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.
PENJELASAN
Pengertian dari Perilaku Kepemimpinan Efektif
Kepemimpinan efektif dimaksudkan adalah kepemimpinan yang berorientasikan pada; (1) perilaku pemimpin, (2) pengikut, (3) dan antar hubungan, untuk pencapaian tujuan. Terdapat dua variabel utama dari perilaku yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan yaiu; (1) perilaku dengan orientasi tugas (task oriented), dan (2) perilaku dengan orientasi orang (people oriented). Makin tinggi perilaku perhatian orientasi pada tugas dan pada orang, maka kepemimpinan makin menjadi lebih efektif. Perilaku gaya kepemimpinan merupakan cara-cara berinteraksi seorang pemimpin dalam melakukan kegiatan pekerjaan.
Gaya bersikap dan gaya bertidak akan nampak dari cara-cara pemimpin tersebut pada saat melakukan pekerjaan, antara lain; cara memberikan perintah, cara memberikan tugas, cara berkomunikasi, cara membuat keputusan, dan sebagainya. Apabila pemimpin melakukan kegiatan tersebut menempuh dengan cara-cara tegas, keras, sepihak, mengutamakan penyelesaian tugas, melakukan pengarahan dan pengawasan ketat, maka gaya kepemimpinan seperti itu cenderung disebut gaya kepemimpinan berorientasi pada tugas (task oriented).
Sebaliknya apabila pemimpin melakukan kegiatan menempuh dengan cara-cara lembut, halus, simpatik, interaksi timbal bailk, melakukan ajakan, menghargai pendapat, memperhatikan perasaan, membina hubungan serasi, maka gaya kepemimpinan ini cenderung disebut gaya kepemimpinan yang berorientasi pada orang (people oriented).
Dalam beberapa penelitian menunjukkan bahwa gaya pemimpin makin tinggi perhatian pada tugas, maka produktivitas organisasi makin meningkat. Begitu pula gaya pemimpin makin tinggi perhatiannya pada orang, maka produktivitas organisasi makin menjadi meningkat. Karakteristik gaya kepemimpinan efektif pada umumnya sebagai berikut :
1. Tinggi perhatian terhadap tugas (concern for job)
2. Tinggi perhatian terhadap orang (concern for people)
3. Melibatkan bawahan secara aktif
4. Menggunakan manajemen partisipatif
5. Produktivitas organisasi meningkat
6. Kepuasaan kerja karyawan meningkat
Perilaku kepemimpinan mengandung kelemahan-kelemahan sebagai berikut :
1. Pemimpin praktis hanya tertarik pada pedoman/patokan
2. Dilaksanakan secara teoritis dengan table pertanyaan
3. Indicator yang penting belum terpecahkan yang menyangkut efisiensi dan efektivitas
4. Mengabaikan sifat-sifat pemimpin
5. Mengabaikan faktor-faktor situasional
Sifat-sifat utama yang dikaitkan dengan kepemimpinan efektif pada dasarnya yaitu :
1. Kecerdasan
Kecerdasan merupakan salah satu sifat pemimpin dimana adanya kecenderungan bahwa pemimpin lebih cerdas daripada pengikutnya.
2. Kepribadian
Kepribadian merupakan totalitas sikap dan perilaku yaitu berbagai cara seorang bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain, adalah berkaitan erat dengan kepemimpinan efektif.
3. Kemampuan
Kemampuan orang mempunyai hubungan positif untuk mengawasi dalam hirarki organisasi.
Filosofi pola pikir teori perilaku berdasarkan bahwa kepemimpinan berhubungan dengan perilaku seorang pemimpin dan mengemukakan bahwa perilaku spesifik membedakan pemimpin dari bukan pemimpin.
Menjadi Pemimpin
Menurut buku INTISARI yang berjudul menjadi pemimpin yang ditulis oleh dr. Limas Sutanto, didalam kehidupan sehari-hari itu kita semua mewujudnyatakan dan menjalani relasi. Dan di tengah relasi-relasi yang selalu tersebar dalam keseharian nan lazim, terjadilah banyak hal kecil, yang jika kita perhatikan secara seksama tampak menyimpan atau merangkum hikmah. Namun, kepemimpinan saja belum cukup. Kepemimpinan berspirit inklusivitas itu harus didukung oleh seluruh warga masyarakat yang berupaya keras mendarahdagingkan semangat inklusivitas serta mewujudnyatakannya dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Nelson Mandela mungkin bisa dianggap sebagai contoh pemimpin yang sukses mengejawatahkan inklusivitas dalam praktik kepemimpinanya. Hakikat tanggung jawab sejati dari seorang pemimpin adalah kesediaan tulus serta keberanian untuk mengakui bahwa suatu kesalahan atau ketidakberesan adalah masalah dirinya, bukan masalah orang lain, bukan masalah masyarakat, ataupun siapa pun yang bisa dijadikan kambing hitam dalam suatu masalah. Tanggung jawab merupakan kekuatan efektif dalam memimpin suatu organisasi ataupun perusahaan, karena itu akan menyadari seorang pemimpin bahwa dirinya melakukan kesalahan dan tidak menjadikannya mundur dalam setiap masalah yang dihadapinya, tetapi diatasi dan dihadapinya. Cara pertama untuk mengukur kecerdasan seorang pemimpin adalah melihat siapa orang-orang di sekitarnya. .
KESIMPULAN
Setelah saya pelajari dan teliti hasil dari wawancara saya dengan PT.ABADI. Saya simpulkan bahwa seorang pemimpin itu bukan hanya memimpin saja tapi juga bertanggung jawab, bijaksanan dan mengerti masalah yang dihadapi oleh dirinya dan bawahannya. Seorang pemimpin juga harus bisa terima masukan saran dan kritik dari bawahannya dan relasinya. Dan bukannya bertindak egois seakan dirinya itu berkuasa dan benar adanya. Seorang pemimpin itu bukan seorang yang dapat semena-mena memerintah, karena seorang pemimpin itu bukan seorang penguasa. Kepemimpinan tercermin dari tindakan, bukan dari kedudukan
Read rest of entry
Gaya Kepemimpinan PT.ABADI
Hasil dari wawancara saya dengan Manajer PT. ABADI, Bpk Andriyanto. Perusahaan ini menggunakan gaya kepemimpinan efektif dan gaya demokratis. Karena Bpk. Anwar Sutedja selaku pimpinan perusahaan tersebut mempunyai perhatian tinggi baik terhadap orientasi tugas (task oriented) maupun orientasi orang (people oriented). Pimpinan di perusahaan ini tidak membedakan tingkatan dari pekerjaannya, karena semua karyawannya dianggap sama. Mereka berhak untuk memberikan pendapat dan mengeluarkan semua permasalahan mereka mengenai urusan dalam perusahaan ini.
Penerapan gaya kepemimpinan ini sangat membantu perusahaan ini dalam mengembangkan perusahaan ini dari yang kecil hingga sampai seperti sekarang. Walaupun terkadang ada suatu masalah yang sulit untuk dipecahkan, tapi akhirnya dapat diselesaikan juga. Karena semua karyawan di perusahaan itu, turut membantu dalam memecahkan masalah itu.
Perusahaan ini sudah berpindah tempat usaha sampai 3 kali dan berganti karyawan. Pada tahun 1998 pada saat terjadi krisis moneter, perusahaan ini mengalami pengurangan karyawan dan agak terjadi kegagalan dalam usaha bisnisnya, karena kliennya ada yang tidak lagi bekerja sama dengan perusahaan ini diakibatkan kebangkrutan yang dialami oleh klien bisnisnya. Walaupun ada permasalahan tersebut, pimimpinan dari perusahaan ini berkerja keras untuk bangkit kembali agar perusahaan ini tidak mengalami kebangkrutan.
Sebelumnya pimpinan perusahaan ini menggunakan gaya kepemimpinan yang mengutamakan pada tugas saja dan pemimpin disini mempunyai karakteristik yang otoriter atau dictator. Tapi menurut Bpk. Andriyanto selaku manajer dari perusahaan ini yang telah bekerja dari mulai pertama kali perusahaan ini berdiri sampai sekarang, pimpinan atau Dirut nya telah berubah setelah terjadi krisis moneter. Pimpinannya merubah gaya, karakteristik dan semua aturan yang diterapkan dalam perusahaan agar menjadi kuat dan tidak terpengaruh walaupun ada masalah krisis moneter ataupun masalah yang lainnya.
Sekarang ini tugas-tugas yang diberikan oleh pimpinan kepada bawahannya diberikan dengan lebih bersifat permintaan daripada instruktif. Terdapat suasana saling percaya, saling menghormati dan saling menghargai. Tanggung jawab keberhasilan organisasi dipikul bersama pimpinan dan bawahan. Kepribadian yang toleransi dan bermusyawarah dari pimpinan perusahaan ini merupakan totalitas sikap dan perilaku kepemimpinan yang efektif dan demokratis.
Pimpinan dari perusahaan ini dihormati dan disegani oleh karyawannya, ini dikarenakan perilaku dari pimpinan yang berwibawa dan bijaksana dalam bertindak. Dulu pimpinan perusahaan ini mudah emosi, sekarang sudah berubah setelah dia mengikuti seminar-seminar cara berkepemimpinan yang baik dan bijaksana. Dan menjadikan dirinya menjadi lebih baik dari yang dulu, sehingga dia dapat memimpin perusahaannya tidak seperti dahulu lagi.
Perusahaan ini sekarang walaupun ada kenaikan BBM atau kenaikan apapun tetap berjalan lancar dan tidak ada masalah apapun dengan para karyawannya dan dengan para kliennya, walaupun ada tapi dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.
PENJELASAN
Pengertian dari Perilaku Kepemimpinan Efektif
Kepemimpinan efektif dimaksudkan adalah kepemimpinan yang berorientasikan pada; (1) perilaku pemimpin, (2) pengikut, (3) dan antar hubungan, untuk pencapaian tujuan. Terdapat dua variabel utama dari perilaku yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan yaiu; (1) perilaku dengan orientasi tugas (task oriented), dan (2) perilaku dengan orientasi orang (people oriented). Makin tinggi perilaku perhatian orientasi pada tugas dan pada orang, maka kepemimpinan makin menjadi lebih efektif. Perilaku gaya kepemimpinan merupakan cara-cara berinteraksi seorang pemimpin dalam melakukan kegiatan pekerjaan.
Gaya bersikap dan gaya bertidak akan nampak dari cara-cara pemimpin tersebut pada saat melakukan pekerjaan, antara lain; cara memberikan perintah, cara memberikan tugas, cara berkomunikasi, cara membuat keputusan, dan sebagainya. Apabila pemimpin melakukan kegiatan tersebut menempuh dengan cara-cara tegas, keras, sepihak, mengutamakan penyelesaian tugas, melakukan pengarahan dan pengawasan ketat, maka gaya kepemimpinan seperti itu cenderung disebut gaya kepemimpinan berorientasi pada tugas (task oriented).
Sebaliknya apabila pemimpin melakukan kegiatan menempuh dengan cara-cara lembut, halus, simpatik, interaksi timbal bailk, melakukan ajakan, menghargai pendapat, memperhatikan perasaan, membina hubungan serasi, maka gaya kepemimpinan ini cenderung disebut gaya kepemimpinan yang berorientasi pada orang (people oriented).
Dalam beberapa penelitian menunjukkan bahwa gaya pemimpin makin tinggi perhatian pada tugas, maka produktivitas organisasi makin meningkat. Begitu pula gaya pemimpin makin tinggi perhatiannya pada orang, maka produktivitas organisasi makin menjadi meningkat. Karakteristik gaya kepemimpinan efektif pada umumnya sebagai berikut :
1. Tinggi perhatian terhadap tugas (concern for job)
2. Tinggi perhatian terhadap orang (concern for people)
3. Melibatkan bawahan secara aktif
4. Menggunakan manajemen partisipatif
5. Produktivitas organisasi meningkat
6. Kepuasaan kerja karyawan meningkat
Perilaku kepemimpinan mengandung kelemahan-kelemahan sebagai berikut :
1. Pemimpin praktis hanya tertarik pada pedoman/patokan
2. Dilaksanakan secara teoritis dengan table pertanyaan
3. Indicator yang penting belum terpecahkan yang menyangkut efisiensi dan efektivitas
4. Mengabaikan sifat-sifat pemimpin
5. Mengabaikan faktor-faktor situasional
Sifat-sifat utama yang dikaitkan dengan kepemimpinan efektif pada dasarnya yaitu :
1. Kecerdasan
Kecerdasan merupakan salah satu sifat pemimpin dimana adanya kecenderungan bahwa pemimpin lebih cerdas daripada pengikutnya.
2. Kepribadian
Kepribadian merupakan totalitas sikap dan perilaku yaitu berbagai cara seorang bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain, adalah berkaitan erat dengan kepemimpinan efektif.
3. Kemampuan
Kemampuan orang mempunyai hubungan positif untuk mengawasi dalam hirarki organisasi.
Filosofi pola pikir teori perilaku berdasarkan bahwa kepemimpinan berhubungan dengan perilaku seorang pemimpin dan mengemukakan bahwa perilaku spesifik membedakan pemimpin dari bukan pemimpin.
Menjadi Pemimpin
Menurut buku INTISARI yang berjudul menjadi pemimpin yang ditulis oleh dr. Limas Sutanto, didalam kehidupan sehari-hari itu kita semua mewujudnyatakan dan menjalani relasi. Dan di tengah relasi-relasi yang selalu tersebar dalam keseharian nan lazim, terjadilah banyak hal kecil, yang jika kita perhatikan secara seksama tampak menyimpan atau merangkum hikmah. Namun, kepemimpinan saja belum cukup. Kepemimpinan berspirit inklusivitas itu harus didukung oleh seluruh warga masyarakat yang berupaya keras mendarahdagingkan semangat inklusivitas serta mewujudnyatakannya dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Nelson Mandela mungkin bisa dianggap sebagai contoh pemimpin yang sukses mengejawatahkan inklusivitas dalam praktik kepemimpinanya. Hakikat tanggung jawab sejati dari seorang pemimpin adalah kesediaan tulus serta keberanian untuk mengakui bahwa suatu kesalahan atau ketidakberesan adalah masalah dirinya, bukan masalah orang lain, bukan masalah masyarakat, ataupun siapa pun yang bisa dijadikan kambing hitam dalam suatu masalah. Tanggung jawab merupakan kekuatan efektif dalam memimpin suatu organisasi ataupun perusahaan, karena itu akan menyadari seorang pemimpin bahwa dirinya melakukan kesalahan dan tidak menjadikannya mundur dalam setiap masalah yang dihadapinya, tetapi diatasi dan dihadapinya. Cara pertama untuk mengukur kecerdasan seorang pemimpin adalah melihat siapa orang-orang di sekitarnya. .
KESIMPULAN
Setelah saya pelajari dan teliti hasil dari wawancara saya dengan PT.ABADI. Saya simpulkan bahwa seorang pemimpin itu bukan hanya memimpin saja tapi juga bertanggung jawab, bijaksanan dan mengerti masalah yang dihadapi oleh dirinya dan bawahannya. Seorang pemimpin juga harus bisa terima masukan saran dan kritik dari bawahannya dan relasinya. Dan bukannya bertindak egois seakan dirinya itu berkuasa dan benar adanya. Seorang pemimpin itu bukan seorang yang dapat semena-mena memerintah, karena seorang pemimpin itu bukan seorang penguasa. Kepemimpinan tercermin dari tindakan, bukan dari kedudukan