indogambler.com
Tampilkan postingan dengan label Pencegah Kiamat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pencegah Kiamat. Tampilkan semua postingan

Jumat, Juli 16, 2010

Yahudi atau kita yang bersalah?

Musim panas tahun 1982 menjadi saksi atas kebiadaban luar biasa yang menyebabkan seluruh dunia berteriak dan mengutuknya dengan keras. Tentara Isrel memasuki wilayah Lebanon dalam suatu serbuan mendadak, dan bergerak maju sambil menghancurkan sasaran apa saja yang nampak di hadapan mereka. Pasukan Israel ini mengepung kamp-kamp pengungsi yang dihuni warga Palestina yang telah melarikan diri akibat pengusiran dan pendudukan oleh Israel beberapa tahun sebelumnya. Selama dua hari, tentara Israel ini mengerahkan milisi Kristen Lebanon untuk membantai penduduk sipil tak berdosa tersebut. Dalam beberapa hari saja, ribuan nyawa tak berdosa telah terbantai.

Terorisme biadab bangsa Israel ini telah membuat marah seluruh masyarakat dunia. Tapi, yang menarik adalah sejumlah kecaman tersebut justru datang dari kalangan Yahudi, bahkan Yahudi Israel sendiri. Profesor Benjamin Cohen dari Tel Aviv University menulis sebuah pernyataan pada tanggal 6 Juni 1982:

Saya menulis kepada anda sambil mendengarkan radio transistor yang baru saja mengumumkan bahwa ‘kita’ sedang dalam proses ‘pencapaian tujuan-tujuan kita’ di Lebanon: yakni untuk menciptakan ‘kedamaian’ bagi penduduk Galilee. Kebohongan ini sungguh membuat saya marah. Sudah jelas bahwa ini adalah peperangan biadab, lebih kejam dari yang pernah ada sebelumnya, tidak ada kaitannya dengan upaya yang sedang dilakukan di London atau keamanan di Galilee…Yahudi, keturunan Ibrahim…. Bangsa Yahudi, mereka sendiri menjadi korban kekejaman, bagaimana mereka dapat menjadi sedemikian kejam pula? … Keberhasilan terbesar bagi Zionisme adalah de-Yahudi-isasi bangsa Yahudi. ("Professor Leibowitz calls Israeli politics in Lebanon Judeo-Nazi" Yediot Aharonoth, 2 Juli 1982)

Benjamin Cohen bukanlah satu-satunya warga Israel yang menentang pendudukan Israel atas Lebanon. Banyak kalangan intelektual Yahudi yang tinggal di Israel yang mengutuk kebiadaban yang dilakukan oleh negeri mereka sendiri.

Pensikapan ini tidak hanya tertuju pada pendudukan Israel atas Lebanon. Kedzaliman Israel atas bangsa Palestina, keteguhan dalam menjalankan kebijakan penjajahan, dan hubungannya dengan lembaga-lembaga semi-fasis di bekas rejim rasis Apartheid di Afrika Selatan telah dikritik oleh banyak tokoh intelektual terkemuka di Israel selama bertahun-tahun. Kritik dari kalangan Yahudi sendiri ini tidak terbatas hanya pada berbagai kebijakan Israel, tetapi juga diarahkan pada Zionisme, ideologi resmi negara Israel.

Ini menyatakan apa yang sesungguhnya terjadi: kebijakan pendudukan Israel atas Palestina dan terorisme negara yang mereka lakukan sejak tahun 1967 hingga sekarang berpangkal dari ideologi Zionisme, dan banyak Yahudi dari seluruh dunia yang menentangnya.

Oleh karena itu, bagi umat Islam, yang hendaknya dipermasalahkan adalah bukan agama Yahudi atau bangsa Yahudi, tetapi Zionisme. Sebagaimana gerakan anti-Nazi tidak sepatutnya membenci keseluruhan masyarakat Jerman, maka seseorang yang menentang Zionisme tidak sepatutnya menyalahkan semua orang Yahudi.

Asal Mula Gagasan Rasis Zionisme
Setelah orang-orang Yahudi terusir dari Yerusalem pada tahun 70 M, mereka mulai tersebar di berbagai belahan dunia. Selama masa ‘diaspora’ ini, yang berakhir hingga abad ke-19, mayoritas masyarakat Yahudi menganggap diri mereka sebagai sebuah kelompok masyarakat yang didasarkan atas kesamaan agama mereka. Sepanjang perjalanan waktu, sebagian besar orang Yahudi membaur dengan budaya setempat, di negara di mana mereka tinggal. Bahasa Hebrew hanya tertinggal sebagai bahasa suci yang digunakan dalam berdoa, sembahyang dan kitab-kitab agama mereka. Masyarakat Yahudi di Jerman mulai berbicara dalam bahasa Jerman, yang di Inggris berbicara dengan bahasa Inggris. Ketika sejumlah larangan dalam hal kemasyarakatan yang berlaku bagi kaum Yahudi di negara-negara Eropa dihapuskan di abad ke-19, melalui emansipasi, masyarakat Yahudi mulai berasimilasi dengan kelompok masyarakat di mana mereka tinggal. Mayoritas orang Yahudi menganggap diri mereka sebagai sebuah ‘kelompok agamis’ dan bukan sebagai sebuah ‘ras’ atau ‘bangsa’. Mereka menganggap diri mereka sebagai masyarakat atau orang ‘Jerman Yahudi’, ‘Inggris Yahudi, atau ‘Amerika Yahudi’.

Namun, sebagaimana kita pahami, rasisme bangkit di abad ke-19. Gagasan rasis, terutama akibat pengaruh teori evolusi Darwin, tumbuh sangat subur dan mendapatkan banyak pendukung di kalangan masyarakat Barat. Zionisme muncul akibat pengaruh kuat badai rasisme yang melanda sejumlah kalangan masyarakat Yahudi.

Kalangan Yahudi yang menyebarluaskan gagasan Zionisme adalah mereka yang memiliki keyakinan agama sangat lemah. Mereka melihat “Yahudi” sebagai nama sebuah ras, dan bukan sebagai sebuah kelompok masyarakat yang didasarkan atas suatu keyakinan agama. Mereka mengemukakan bahwa Yahudi adalah ras tersendiri yang terpisah dari bangsa-bangsa Eropa, sehingga mustahil bagi mereka untuk hidup bersama, dan oleh karenanya, mereka perlu mendirikan tanah air mereka sendiri. Orang-orang ini tidak mendasarkan diri pada pemikiran agama ketika memutuskan wilayah mana yang akan digunakan untuk mendirikan negara tersebut. Theodor Herzl, bapak pendiri Zionisme, pernah mengusulkan Uganda, dan rencananya ini dikenal dengan nama ‘Uganda Plan’. Kaum Zionis kemudian menjatuhkan pilihan mereka pada Palestina. Alasannya adalah Palestina dianggap sebagai ‘tanah air bersejarah bangsa Yahudi’, dan bukan karena nilai relijius wilayah tersebut bagi mereka.

Para pengikut Zionis berusaha keras untuk menjadikan orang-orang Yahudi lain mau menerima gagasan yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan agama mereka ini. Organisasi Yahudi Dunia, yang didirikan untuk melakukan propaganda masal, melakukan kegiatannya di negara-negara di mana terdapat masyarakat Yahudi. Mereka mulai menyebarkan gagasan bahwa orang-orang Yahudi tidak dapat hidup secara damai dengan bangsa-bangsa lain dan bahwa mereka adalah suatu ‘ras’ tersendiri; dan dengan alasan ini mereka harus pindah dan bermukim di Palestina. Sejumlah besar masyarakat Yahudi saat itu mengabaikan seruan ini.

Dengan demikian, Zionisme telah memasuki ajang politik dunia sebagai sebuah ideologi rasis yang meyakini bahwa masyarakat Yahudi tidak seharusnya hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain. Di satu sisi, gagasan keliru ini memunculkan beragam masalah serius dan tekanan terhadap masyarakat Yahudi yang hidupnya tersebar di seluruh dunia. Di sisi lain, bagi masyarakat Muslim di Timur Tengah, hal ini memunculkan kebijakan penjajahan dan pencaplokan wilayah oleh Israel, pertumpahan darah, kematian, kemiskinan dan teror.

Banyak kalangan Yahudi saat ini yang mengecam ideologi Zionisme. Rabbi Hirsch, salah seorang tokoh agamawan Yahudi terkemuka, mengatakan:
‘Zionisme berkeinginan untuk mendefinisikan masyarakat Yahudi sebagai sebuah bangsa .... ini adalah sesuatu yang menyimpang (dari ajaran agama)’. (Washington Post, 3 Oktober 1978)

Seorang pemikir terkemuka, Roger Garaudy, menulis tentang masalah ini:
Musuh terbesar bagi agama Yahudi adalah cara berpikir nasionalis, rasis dan kolonialis dari Zionisme, yang lahir di tengah-tengah (kebangkitan) nasionalisme, rasisme dan kolonialisme Eropa abad ke-19. Cara berpikir ini, yang mengilhami semua kolonialisme Barat dan semua peperangannya melawan nasionalisme lain, adalah cara berpikir bunuh diri. Tidak ada masa depan atau keamanan bagi Israel dan tidak ada perdamaian di Timur Tengah kecuali jika Israel telah mengalami “de-Zionisasi” dan kembali pada agama Ibrahim, yang merupakan warisan spiritual, persaudaraan dan milik bersama dari tiga agama wahyu: Yahudi, Nasrani dan Islam. (Roger Garaudy, "Right to Reply: Reply to the Media Lynching of Abbe Pierre and Roger Garaudy", Samizdat, Juni 1996)

Dengan alasan ini, kita hendaknya membedakan Yahudi dengan Zionisme. Tidak setiap orang Yahudi di dunia ini adalah seorang Zionis. Kaum Zionis tulen adalah minoritas di dunia Yahudi. Selain itu, terdapat sejumlah besar orang Yahudi yang menentang tindakan kriminal Zionisme yang melanggar norma kemanusiaan. Mereka menginginkan Israel menarik diri secara serentak dari semua wilayah yang didudukinya, dan mengatakan bahwa Israel harus menjadi sebuah negara bebas di mana semua ras dan masyarakat dapat hidup bersama dan mendapatkan perlakuan yang sama, dan bukan sebagai ‘negara Yahudi’ rasis.

Kaum Muslimin telah bersikap benar dalam menentang Israel dan Zionisme. Tapi, mereka juga harus memahami dan ingat bahwa permasalahan utama bukanlah terletak pada orang Yahudi, tapi pada Zionisme.

Read rest of entry

Kamis, Oktober 15, 2009

Orgonite dan Gifting: Pencegah Kiamat 2012

Ini informasi mengenai 'Orgonite' , perpaduan material sederhana (dari bahannya murah dan gampang diketemukan) yang menyeimbangkan energi yang ada di alam oleh konversi 'Energi Negativ' menjadi 'Energi Positiv' , terbukti dengan banyak konfirmasi yang jelas.

Orgonite berhasil secara terus - menerus, 24 jam sehari, tanpa stroom.

Fakta mengenai Orgonite:

Sederhana dan mudah pembuatannya, Berhasil seterusnya.
Mengubah 'Enegri negativ' menjadi 'Energi positiv'.
Menjernihkan udara. mengurangi polusi yang ada di air dan mengakhiri musim kemarau.
Membuat tanaman tumbuh lebih sehat; Burung lebih senang berkicau dengan keadaan alam yang sehat.
Mengurangi bahaya dari radiasi elektromagnetik.
Membuat perasaan lebih baik dan gembira.
Menghindari mimpi buruk dan membuat tidur kita lebih nyenyak.

Ini bukan suatu lelucon atau permainan, Bukan iklan atau kesempatan mencari bisnis.
Dan kita juga tidak mau uangmu.

Ada yang menjual Orgonite tetapi hanya untuk menolong orang yang tidak bisa atau tidak berminat membuat sendiri.

Ini bukan agama atau disinformasi.
Orgonite tidak perlu di percaya sebelum dibuktikan keberhasilannya.

Dari pengalaman yang kita peroleh, kalau meletakkan Orgonite ("Gifting") di sumber polusi, seperti :energi negativ, radiasi elektromagnetik dll. (di dekat Tower HP/TV/Stasiun radio, Gardu PLN, di danau, sungai, dan dipelabuhan laut) menjadi efek positif yang besar di alam.
Langit menjadi lebih cerah dan kembali berwarna biru betul (seperti waktu kita kecil) dengan awan yang lebih putih dan sehat.
Mengurangi polusi di air dan membuat kemarau cepat berhenti.
Apa yang kita saat berada di tempat yang pernah di 'Gifting' dengan orgonite menjadi lebih enak, orang akan lebih peduli dengan lingkungan, lebih gembira dan santai. Tetangga menjadi lebih bersahabat dengan kita.

Kita sering melihat korelasi (antara tempat yang pernah diletakkan Orgonite akan memberikan efek positif yang jelas bagi alam).

Jangan hanya menerima informasi dari sini, anda bisa membuktikannya sendiri.

Banyak yang mengikuti 'Gerakan Gifting' ini, yakin perkembangan polusi elektromagnetik, Tower HP dan penyemprotan zat kimia dari pesawat di langit, bukan suatu kebetulan.

Ada kecurigaan bahwa sebagian orang yang berkelas elite yang sengaja mencari keuntungan dengan menyengsarakan rakyat dan merusak cuaca.

Anda tidak perlu percaya dengan apa yang kita informasikan sebelum anda buktikan sendiri.

Kita hanya minta partisipasi anda untuk membantu gerakan ini, yaitu gerakan melawan polusi yang menyiksa rakyat seluruh dunia saat ini.

Kerja sama yang kita lakukan bertujuan agar kehidupan yang sehat kembali membaik, kegembiraan keluarga, teman serta tetanga - tetangga didekat rumah kita.

Mohon anda mengikuti cara yang sederhana, yang telah ditunjukan di website ini (agar anda percaya kita atau tidak) serta mencari konfirmasi atau bukti untuk diri-sendiri mengenai keefektifan Orgonite.

hhg

Cara membuat Orgonite

Orgonite yang sederhana (cukup untuk Gifting) dibuat dari Resin fiberglass, Serbuk logam (segala macam) dan Batu kristal , yang dicor di dalam Mal yang anda pilih. Tidak ada salah satu bentuk atau satu ukuran untuk Orgonite yang paling bagus tetapi ada beberapa disain yang sering kita gunakan untuk 'taktikal gifting' .

Untuk membuat Orgonite sendiri, bahan yang anda perlukan:

Serbuk Logam:
Limbah bengkel bubut atau serbuk logam bekas bor berguna untuk membuat Orgonite (serbuk logam dengan ukuran kira-kira satu sentimeter panjang dan berbentuk spiral cocok ). Serbuk yang terlalu halus (misalnya bekas kikir) atau yang terlalu kasar (misalnya baut dan mur) tidak bisa dipakai untuk membuat Orgonite.

Segala macam logam (kuningan, tembaga, besi biasa, stainless dll) bisa dipakai tetapi banyak juga yang memakai serbuk aluminium.

Kristal Quartz:
Sejenis batu kristal untuk 'taktikal orgonite' tidak perlu terlalu bagus.
Batu kristal yang pecah atau kotor, yang ditemukan sendiri di sungai bisa juga digunakan.
Anda boleh juga membeli di toko kristal tetapi hanya perlu yang belum di poles.

Resin fiberglass:
Hanya komponen ini yang agak mahal (biasanya dengan harga sekitar Rp.20.000 per kilogram).
Resin harus dicampur dengan Katalist kira-kira 3% (lebih baik bertanya kepada penjual untuk informasi yang lebih jelas mangenai perbandingan resin dan katalist).
Sesudah diisi katalist, resin yang masih encer memerlukan waktu sebelum menjadi matang.
Tergantung jenis resin, waktu yang dibutuhkan untuk menjadi matang bisa antara satu sampai duabelas jam.
Lebih baik memilih resin yang memerlukan waktu yang cukup lama sebelum matang, daripada resin telah menjadi kental sebelum anda dapat digunakan.

Mal:
Hendaknya anda memilih mal yang bisa tahan panas karena resin akan menjadi sangat panas selama proses pematangan.
Kita sering memakai cangkir kertas atau loyang kue bolu untuk Orgonite yang kecil (TB) dan kertas yang berbentuk kerucut, kaca serta aluminium untuk Orgonite berbentuk kerucut atau piramid (HHG).
Mal yang terbuat dari plastik tidak akan tahan panas.

Alat-alat lain yang anda perlukan:
Cangkir yang digunakan untuk mengaduk resin dan katalist (dengan ukuran satu liter atau lebih dan terbuat dari kaca)
Batang bambu untuk mengaduk resin. Lap untuk membersihkan tetesan dari tumpahan resin. Meja yang cukup besar dan datar untuk bekerja.

Keamanan yang harus diperhatikan:
Waktu proses pematangan, resin fiberglass mengeluarkan uap yang berbahaya.
Sebaiknya anda memilih tempat yang berventilasi (misalnya ditempat terbuka atau diteras) dalam pembuatan Orgonite.
Hendaknya memakai sarung tangan serta memakai pakaian yang telah usang.

Resep Dalam Pembuatan Orgonite:
Sebelum mengisi campuran orgonite di mal, anda jangan lupa memberi pelicinan yang tipis seperti oli supaya anda dapat dengan mudah melepaskan Orgonite dari mal waktu resin sudah matang. Usahakan anda mendapatkan perbandingan Resin dan Logam mendekati 50 per 50 (untuk ukuran volume). Kalau serbuk logam agak kasar, anda bisa mengisi logam dan kristal terlebih dahulu kedalam mal, kemudian tuangkan resin dari atas sampai logam bersaturasi dan tertutup.

Apabila serbuk logam terlalu halus, lebih baik mencampur logam dan resin dicangkir sebelum dimasukkan ke dalam mal memakai sendok. Setiap campuran resep dalam pembuatan orgonite selalu berbeda dan anda harus berusaha sendiri sampai menemukan suatu cara untuk hasil yang lebih baik untuk anda.

Orgonite dapat berfungsi tanpa kristal tetapi akan lebih bertenaga kalau anda mengisi batu kristal (mohon dilihat dengan teliti instruksi untuk membuat 'TB' dan 'HHG' agar perincian persis untuk kristal yang dibutuhkan). Untuk 'TB', anda hanya memerlukan kristal yang telah hancur tetapi untuk 'HHG' anda memerlukan kristal yang memiliki satu ujung yang memang lancip ('single-terminated' atau 'ST' kristal).

TB

'Caranya membuat Tower Buster'

Tower Buster (atau TB) digunakan untuk 'gifting' biasa dan mengubah energi negativ dari Tower HP dll. menjadi energi positiv.

Anda bisa memakai loyang yang biasa digunakan untuk membakar kue bolu untuk membuat TB karena ukurannya pas dan berbentuk praktis. Bisa juga memakai cangkir kertas atau mal yang lain. Jangan lupa memberi selapisan oli atau pelicinan lain supaya TB gampang dilepaskan waktu resin sudah matang

Mencari batu kristal quartz ditanah atau didasar sungai kalau anda sudah hafal dengan batu kristal. Kalau tidak, lebih baik membelinya di toko kristal. Anda hanya memerlukan batu kristal yang kecil dan pecah dengan ukuran kuku-kaki untuk membuat TB.

Kasih sedikit serbuk logam di dasar mal, letakkan satu kristal di pertengahan dan tutup kembali dengan serbuk logam sampai malnya hampir penuh. Ulangi langkah ini untuk tiap - tiap mal yang ada di loyang dan anda siap untuk mengisi perpaduan resin dan katalist.

Tuangkan resin yang sudah dicampur dengan katalist, usahakan aliran resin sampai kebawah mal sehingga logam tertutup.
Kalau serbuk logam terlalu halus, lebih baik resin dan logam diaduk di cangkir terlebih dahulu kemudian diisikan ke dalam mal memakai sendok.

tb strip

Tunggu sampai resin menjadi matang dan Tower Buster anda sudah selesai.

Selamat bergifting!!


Earth Pipe (EP) Tutorial

Earth Pipe (‘pipa tanah’) adalah alat2 orgonite yang berguna untuk menetralkan energi negative (DOR) di dalam tanah.

hhg

EP menggunakan ‘resonant cavity’ sama seperti orgonite cloudbuster (CB).

EP bisa di tanam atau hantem masuk ke tanah pake palu.
Ujung yang isi orgonite harus di atas dan ujung yang kosong (resonant cavity) harus menghadap ke bawah.

Bisa pasang satu EP sendiri tetapi enam batang di konfigurasi segi-enam yang paling bertenaga.

hhg2

Di konfigurasi ini; EP bisa menetralkan tanah dengan radius 1 kilo lebih dari tempat tanam.

Alat2 ini berguna sekali untuk sawah dan kebun karena tanaman semuanya akan hidup lebih sehat tanpa DOR di tanah.

Caranya membuat EP:

1. Siapkan pipa aluminium dengan diameter 1 inch dan sepanjang 20cm.
2. Segel ujung satu dengan isolasi kertas supaya resin tidak akan keluar.
3. Isi serbuk logam dan batu kristal sampai setebal 8cm.
4. Mengaduk resin/katalis dan tuang ke pipa sampai serbuk logam/kristal bersaturasi dan baru tutup.

ep

Waktu resin matang; EP Selesai.

Read rest of entry

Jumat, September 25, 2009

Indonesia Truly Atlantis

Ingat iklan pariwisata Malaysia yang cantik itu ? Malaysia, Truly Asia…

Banyak orang kita yang sebal melihat iklan yang bagus itu, karena banyak hal-hal yang digambarkan dalam iklan itu sebenarnya lebih banyak dijumpai di pelbagai wilayah Indonesia dari pada di Malaysia.
Yah, kita selalu ‘keduluan’ oleh mereka.

Hal lain yang menyebalkan menyangkut negeri tercinta ini adalah manakala ada yang mengatakan bahwa banyak orang di Amerika atau di luar negeri yang tidak mengenal Indonesia. Katanya mereka tahu Bali, tapi Indonesia itu dimana sih…., konon tanya mereka.

Tapi perkembangan terbaru rada beda ; mempromosikan Indonesia akhir-akhir ini mestinya ibarat mendayung perahu ke hilir, yang didorong arus sungai dari belakang. Banyak kemudahan yang didapat secara gratis.

Bukan hanya akibat kedatangan Hillary Rodam Clinton, tapi terutama oleh ulah Prof. Arysio N. dos Santos yang menerbitkan buku yang menggemparkan : “Atlantis the Lost Continents Finally Found”.

Dimana ditemukannya ?
Secara tegas dinyatakannya bahwa lokasi Atlantis yang hilang sejak kira-kira 11.600 tahun yang lalu itu adalah di Indonesia (!).

Selama ini, benua yang diceritakan Plato 2..500 tahun yang lalu itu adalah benua yang dihuni oleh bangsa Atlantis yang memiliki peradaban yang sangat tinggi dengan alamnya yang sangat kaya, yang kemudian hilang tenggelam ke dasar laut oleh bencana banjir dan gempa bumi sebagai hukuman dari para Dewa. Kisah Atlantis ini dibahas dari masa ke masa, dan upaya penelusuran terus pula dilakukan guna menemukan sisa-sisa peradaban tinggi yang telah dicapai oleh bangsa Atlantis itu.

Pencarian dilakukan di samudera Atlantik, Laut Tengah, Caribea, sampai ke kutub Utara. Pencarian ini sama sekali tidak ada hasilnya, sehingga sebagian orang beranggapan bahwa yang diceritakan Plato itu hanyalah negeri dongeng semata.
santos

Profesor Santos yang ahli Fisika Nuklir ini menyatakan bahwa Atlantis tidak pernah ditemukan karena dicari di tempat yang salah.

Lokasi yang benar secara menyakinkan adalah Indonesia, katanya. Dia mengatakan bahwa dia sudah meneliti kemungkinan lokasi Atlantis selama 29 tahun terakhir ini.
Ilmu yang digunakan Santos dalam menelusur lokasi Atlantis ini adalah ilmu Geologi, Astronomi, Paleontologi, Archeologi, Linguistik, Ethnologi, dan Comparative Mythology.
Kualifikasi Santos dapat dilihat dengan cara di KLIK DISINI.

Buku Santos sewaktu ditanyakan ke ‘Amazon.com’ seminggu yang lalu ternyata habis tidak bersisa. Bukunya ini terlink ke 400 buah sites di Internet, dan websitenya sendiri menurut Santos selama ini telah dikunjungi sebanyak 2.500.000 visits.

Ini adalah iklan gratis untuk mengenalkan Indonesia secara efektif ke dunia luar, yang tidak memerlukan dana 1 sen pun dari Pemerintah RI.

Sebagaimana dapat diikuti dari websitenya, Plato menulis tentang Atlantis pada masa dimana Yunani masih menjadi pusat kebudayaan Dunia Barat (Western World).

Sampai saat ini belum dapat dideteksi apakah sang ahli falsafah ini hanya menceritakan sebuah mitos, moral fable, science fiction, ataukah sebenarnya dia menceritakan sebuah kisah sejarah. Ataukah pula dia menjelaskan sebuah fakta secara jujur bahwa Atlantis adalah sebuah realitas absolut ?

Plato bercerita bahwa Atlantis adalah sebuah negara makmur dengan emas, batuan mulia, dan ‘mother of all civilazation’ dengan kerajaan berukuran benua yang menguasai pelayaran, perdagangan, menguasai ilmu metalurgi, memiliki jaringan irigasi, dengan kehidupan berkesenian, tarian, teater, musik, dan olahraga.

Warga Atlantis yang semula merupakan orang-orang terhormat dan kaya, kemudian berubah menjadi ambisius. Para dewa kemudian menghukum mereka dengan mendatangkan banjir, letusan gunung berapi, dan gempa bumi yang sedemikian dahsyatnya sehingga menenggelamkan seluruh benua itu.

Kisah-kisah sejenis atau mirip kisah Atlantis ini yang berakhir dengan bencana banjir dan gempa bumi, ternyata juga ditemui dalam kisah-kisah sakral tradisional di berbagai bagian dunia, yang diceritakan dalam bahasa setempat.

Menurut Santos, ukuran waktu yang diberikan Plato 11.600 tahun BP (Before Present), secara tepat bersamaan dengan berakhirnya Zaman Es Pleistocene, yang juga menimbulkan bencana banjir dan gempa yang sangat hebat.

Bencana ini menyebabkan punahnya 70% dari species mamalia yang hidup saat itu, termasuk kemungkinan juga dua species manusia : Neandertal dan Cro-Magnon.
Sebelum terjadinya bencana banjir itu, pulau Sumatera, pulau Jawa, Kalimantan dan Nusa Tenggara masih menyatu dengan semenanjung Malaysia dan benua Asia.

Gambar 1 : Atlantis
Sulawesi, Maluku dan Irian masih menyatu dengan benua Australia dan terpisah dengan Sumatera dan lain-lain itu. Kedua kelompok pulau ini dipisahkan oleh sebuah

Gambar 2 : Atlantis (National Geographic Magazine)
selat yang mengikuti garis ‘Wallace’. Lihat gambar 1.

Posisi Indonesia terletak pada 3 lempeng tektonis yang saling menekan, yang menimbulkan sederetan gunung berapi mulai dari Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan terus ke Utara sampai ke Filipina yang merupakan bagian dari ‘Ring of Fire’.
Gunung utama yang disebutkan oleh Santos, yang memegang peranan penting dalam bencana ini adalah Gunung Krakatau dan ‘sebuah gunung lain’ (kemungkinan Gunung Toba). Gunung lain yang disebut-sebut (dalam kaitannya dengan kisah-kisah mytologi adalah Gunung Semeru, Gunung Agung, dan Gunung Rinjani.

Bencana alam beruntun ini menurut Santos dimulai dengan ledakan dahsyat gunung Krakatau, yang memusnahkan seluruh gunung itu sendiri, dan membentuk sebuah kaldera besar yaitu selat Sunda yang jadinya memisahkan pulau Sumatera dan Jawa.

Letusan ini menimbulkan tsunami dengan gelombang laut yang sangat tinggi, yang kemudian menutupi dataran-dataran rendah diantara Sumatera dengan Semenanjung Malaysia, diantara Jawa dan Kalimantan, dan antara Sumatera dan Kalimantan.

Abu hasil letusan gunung Krakatau yang berupa ‘fly-ash’ naik tinggi ke udara dan ditiup angin ke seluruh bagian dunia yang pada masa itu sebagian besar masih ditutup es (Zaman Es Pleistocene) .

Abu ini kemudian turun dan menutupi lapisan es. Akibat adanya lapisan abu, es kemudian mencair sebagai akibat panas matahari yang diserap oleh lapisan abu tersebut.
Gletser di kutub Utara dan Eropah kemudian meleleh dan mengalir ke seluruh bagian bumi yang rendah, termasuk Indonesia.

Banjir akibat tsunami dan lelehan es inilah yang menyebabkan air laut naik sekitar 130 meter diatas dataran rendah Indonesia. Dataran rendah di Indonesia tenggelam dibawah muka laut, dan yang tinggal adalah dataran tinggi dan puncak-puncak gunung berapi. Lihat Gambar 1.

Tekanan air yang besar ini menimbulkan tarikan dan tekanan yang hebat pada lempeng-lempeng benua, yang selanjutnya menimbulkan letusan-letusan gunung berapi selanjutnya dan gempa bumi yang dahsyat.. Akibatnya adalah berakhirnya Zaman Es Pleitocene secara dramatis.

Dalam bukunya Plato menyebutkan bahwa Atlantis adalah negara makmur yang bermandi matahari sepanjang waktu. Padahal zaman pada waktu itu adalah Zaman Es, dimana temperatur bumi secara menyeluruh adalah kira-kira 15 derajat Celcius lebih dingin dari sekarang.

Lokasi yang bermandi sinar matahari pada waktu itu hanyalah Indonesia yang memang terletak di katulistiwa.
Plato juga menyebutkan bahwa luas benua Atlantis yang hilang itu “….lebih besar dari Lybia (Afrika Utara) dan Asia Kecil digabung jadi satu…”. Luas ini persis sama dengan luas kawasan Indonesia ditambah dengan luas Laut China Selatan.


Menurut Profesor Santos, para ahli yang umumnya berasal dari Barat, berkeyakinan teguh bahwa peradaban manusia berasal dari dunia mereka. Tapi realitas menunjukkan bahwa Atlantis berada di bawah perairan Indonesia dan bukan di tempat lain.

maya_titan

osiris1

Santos telah menduga hal ini lebih dari 20 tahunan yang lalu sewaktu dia mencermati tradisi-tradisi suci dari Junani, Roma, Mesir, Mesopotamia, Phoenicia, Amerindian, Hindu, Budha, dan Judeo-Christian.

Walau dikisahkan dalam bahasa mereka masing-masing, ternyata istilah-istilah yang digunakan banyak yang merujuk ke hal atau kejadian yang sama.

Santos menyimpulkan bahwa penduduk Atlantis terdiri dari beberapa suku/etnis, dimana 2 buah suku terbesar adalah Aryan dan Dravidas.

Semua suku bangsa ini sebelumya berasal dari Afrika 3 juta tahun yang lalu, yang kemudian menyebar ke seluruh Eurasia dan ke Timur sampai Auatralia lebih kurang 1 juta tahun yang lalu.

Di Indonesia mereka menemukan kondisi alam yang ideal untuk berkembang, yang menumbuhkan pengetahuan tentang pertanian serta peradaban secara menyeluruh. Ini terjadi pada zaman Pleistocene.

Pada Zaman Es itu, Atlantis adalah surga tropis dengan padang-padang yang indah, gunung, batu-batu mulia, metal berbagai jenis, parfum, sungai, danau, saluran irigasi, pertanian yang sangat produktif, istana emas dengan dinding-dinding perak, gajah, dan bermacam hewan liar lainnya. Menurut Santos, hanya Indonesialah yang sekaya ini (!).

Ketika bencana yang diceritakan diatas terjadi, dimana air laut naik setinggi kira-kira 130 meter, penduduk Atlantis yang selamat terpaksa keluar dan pindah ke India, Asia Tenggara, China, Polynesia, dan Amerika.

Suku Aryan yang bermigrasi ke India mula-mula pindah dan menetap di lembah Indus. . Karena glacier Himalaya juga mencair dan menimbulkan banjir di lembah Indus, mereka bermigrasi lebih lanjut ke Mesir, Mesopotamia, Palestin, Afrika Utara, dan Asia Utara.
Di tempat-tempat baru ini mereka kemudian berupaya mengembangkan kembali budaya Atlantis yang merupakan akar budaya mereka.

Catatan terbaik dari tenggelamnya benua Atlantis ini dicatat di India melalui tradisi-tradisi cuci di daerah seperti Lanka, Kumari Kandan, Tripura, dan lain-lain. Mereka adalah pewaris dari budaya yang tenggelam tersebut.

Suku Dravidas yang berkulit lebih gelap tetap tinggal di Indonesia.
Migrasi besar-besaran ini dapat menjelaskan timbulnya secara tiba-tiba atau seketika teknologi maju seperti pertanian, pengolahan batu mulia, metalurgi, agama, dan diatas semuanya adalah bahasa dan abjad di seluruh dunia selama masa yang disebut Neolithic Revolution.

Bahasa-bahasa dapat ditelusur berasal dari Sansekerta dan Dravida. Karenanya bahasa-bahasa di dunia sangat maju dipandang dari gramatika dan semantik.

Contohnya adalah abjad. Semua abjad menunjukkan adanya “sidik jari” dari India yang pada masa itu merupakan bagian yang integral dari Indonesia.

Dari Indonesialah lahir bibit-bibit peradaban yang kemudian berkembang menjadi budaya lembah Indus, Mesir, Mesopotamia, Hatti, Junani, Minoan, Crete, Roma, Inka, Maya, Aztek, dan lain-lain.

Budaya-budaya ini mengenal mitos yang sangat mirip. Nama Atlantis diberbagai suku bangsa disebut sebagai Tala, Attala, Patala, Talatala, Thule, Tollan, Aztlan, Tluloc, dan lain-lain.

Itulah ringkasan teori Profesor Santos yang ingin membuktikan bahwa benua atlantis yang hilang itu sebenarnya berada di Indonesia.

Bukti-bukti yang menguatkan Indonesia sebagai Atlantis, dibandingkan dengan lokasi alternative lainnya disimpulkan Profesor Santos dalam suatu matrix yang disebutnya sebagai ‘Checklist’ (KLIK DISINI).

Terlepas dari benar atau tidaknya teori ini, atau dapat dibuktikannya atau tidak kelak keberadaan Atlantis di bawah laut di Indonesia, teori Profesor Santos ini sampai saat ini ternyata mampu menarik perhatian orang-orang luar ke Indonesia.

Teori ini juga disusun dengan argumentasi atau hujjah yang cukup jelas.

Kalau ada yang beranggapan bahwa kualitas bangsa Indonesia sekarang sama sekali “tidak meyakinkan” untuk dapat dikatakan sebagai nenek moyang dari bangsa-bangsa maju yang diturunkannya itu, maka ini adalah suatu proses maju atau mundurnya peradaban yang memakan waktu lebih dari sepuluh ribu tahun.

Contoh kecilnya, ya perbandingan yang sangat populer tentang orang Malaysia dan Indonesia; dimana 30 tahunan yang lalu mereka masih belajar dari kita, dan sekarang mereka relatif berada di depan kita.

Allah juga berfirman bahwa nasib manusia ini memang Dia pergilirkan. Yang mulia suatu saat akan menjadi hina, dan sebaliknya.  Profesor Santos akan terus melakukan penelitian lapangan lebih lanjut guna membuktikan teorinya. Kemajuan teknologi masa kini seperti satelit yang mampu memetakan dasar lautan, kapal selam mini untuk penelitian (sebagaimana yang digunakan untuk menemukan kapal ‘Titanic’), dan beragam peralatan canggih lainnya diharapkannya akan mampu membantu mencari bukti-bukti pendukung yang kini diduga masih tersembunyi di dasar laut di Indonesia.

Apa yang dapat dilakukan oleh pemerintah dan bangsa Indonesia ?
Bagaimana pula pakar Indonesia dari berbagai disiplin keilmuan menanggapi teori yang sebenarnya “mengangkat” Indonesia ke posisi sangat terhormat : sebagai asal usul peradaban bangsa-bangsa seluruh dunia ini ?

Coba dong beri pula perhatian yang memadai.
Atau coba kita renungkan penyebab Atlantis dulu dihancurkan : penduduk cerdas terhormat yang berubah menjadi ambisius serta berbagai kelakuan buruk lainnya (mungkin ‘korupsi’ salah satunya seperti sekarang ini korupsi bank century lewat BI yg didiamkan saja malah KPK terus di Gembosi). Nah, salah-salah Indonesia sang “mantan Atlantis” ini bakal kena hukuman lagi nanti kalau tidak mau berubah seperti yang ditampakkan bangsa ini secara terang-terangan sekarang ini.

Khususnya bagi warga Minang, ada juga ‘utak-atik’ yang bisa dilakukan.
Santos mengatakan berdasarkan penelitiannya bahwa berbagai kisah tentang negara bak ‘surga’ yang kemudian menjadi hilang, bencana banjir besar, letusan gunung berapi, dan gempa dahsyat ditemui pada kisah-kisah berbagai bangsa di seluruh dunia. Kisah ini mirip satu dengan lainnya.
Apa pula kata Tambo Minangkabau tentang ranah Minang zaman baheula ?
“….Pada maso sabalun babalun balun, urang balun pinangpun balun, samaso tanah ameh ko sabingkah jo Simananjuang, kok gunuang baru sabingkah batu, tanah darek balun lai leba……, lah timbua gunung Marapi” (Pada masa serba belum, orang belum pinangpun belum, semasa tanah emas ini masih menyatu dengan Semenanjung, gunung baru sebingkah batu, tanah daratan belum lebar, sudah timbul gunung Merapi). Ada lagi “…waktu bumi basintak naiak, lauik basintak turun…” (Sewaktu daratan bergerak naik, laut bergerak turun).
‘………Samaso tanah ameh sabingkah jo Simananjuang’ , ini adalah masa sewaktu Atlantis masih exist.
menhir_mahat2_t2

Salah satu Menhir di Mahat
Konon kabarnya pula, sejumlah menhir yang berjumlah 800an buah di Mahat posisinya menghadap kearah matahari terbit, atau kearah Timur.
Arah Timur dari Mahat adalah arah lokasi Atlantis versi Santos yang tenggelam oleh tsunami, banjir, letusan gunung berapi dan gempa bumi.Arah Timur dari Mahat adalah arah lokasi Atlantis versi Santos yang tenggelam oleh tsunami, banjir, letusan gunung berapi dan gempa bumi. Pulau Sumaterapun ternyata tertulis dalam kisah Atlantis, yang disebut sebagai Taprobane.

Dulu Taprobane ini diartikan sebagai Ceylon, tapi kalau melihat ukuran besarnya tidak syak lagi bahwa Taprobane adalah Sumatera yang dikisahkan kaya dengan emas, batuan mulia, dan beragam binatang termasuk gajah.
Itulah kira-kira teori Santos secara sangat ringkas.
Bagi yang berminat untuk membaca lebih jelas, dapat langsung ke website Profesor Santos http://atlan. org/ atau membeli bukunya yang disebutkan diatas ke penerbit ‘Amazon.com’ (kalau sudah ada terbitan barunya).

Jelas sudah bangsa Indonesia jauh lebih hebat dibandingkan bangsa Yahudi, Arab, Eropa dan semua bangsa karena alasan inilah Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam warna kulit dan amat sangat besar jika bersatu sangat ditakuti dan menjadi super power dunia.

Dan….perusahaan penerbangan mana yang akan memulai dengan iklan : Indonesia, Truly Atlantis.

Read rest of entry

Sabtu, Juli 04, 2009

Bunga Matahari, si penyapu radioaktif

Bioremediasi bunga matahari


Ledakan Nuklir sangatlah berbahaya dan ditakuti oleh semua manusia. Jika nuklir meledak, maka tempat tersebut akan dicemari oleh Zat radioaktif yang sangat berbahaya bagi manusia. Jika manusia mencoba menanam tanaman pangan di bekas daerah yang tercemar oleh zat radioaktif nuklir, dijamin 99,99% tanaman itu akan beracun. Apalagi jika kita melihat awalnnya, zat radioaktif dapat membunuh manusia serta dapat membuat kangker!
Manusia sangat bingung ketika dehadapkan pada kejadian yang seperti ini, tetapi solusinya ternyata sangat mudah! Tanaman bunga matahari adalah solusinya! Percayakah anda pada saat reaktor nuklir di Russia meledak, bunga matahari menyelesaikan pembersihan “sampah” nuklir tersebut hanya dalam waktu 10 hari! Bunga matahari akan giat menyerap zat radioaktif dari dalam tanah. Memang nantinya, bunga matahari juga tetap akan dibuang ke tempat khusus, tapi setidaknya akibat fatal yang dapat membunuh rakyat Russia dapat dikurangi. Satu hal lagi, bunga matahari menyapu zat radioaktif itu tanpa terkena penyakit apapun, walaupun bunga itu menjadi beracun. Hebat kan, itulah kekuatan herbal!

Read rest of entry
 

Chat With Girls

Sumber Dana

Term of Use

Semua bebas di copy paste tanpa syarat dan ketentuan apapun, semua artikel tidak perlu anda percaya anggap saja dongeng mitos atau apapun itu menurut anda. Karena jika anda percaya kehidupan anda akan berubah, perkumpulan rahasia or secret societies akan terus memburu anda dan berkata semua ini hanya kebohongan.
Copyright © 2004-2009 by Bisnis Manado