Penyembahan terhadap satan ini, untuk pertama kali diperkenalkan secara sistematis dan terorganisasi oleh Aleister Crowley (1875-1947). Pengalaman dirinya mempelajari aliran kebatinan, khususnya tradisi mistik kuno Yahudi yang disebut Kabalah telah mengantarkannya menjadi anggota Order of the Golden Dawn, sebuah organisasi yang mempelajari dan mengembangkan ajaran mistik dan ikut mengembangkan organisasi freemason sebagai organisasi "lelaki jantan" yang memilih dan mengembangkannya sebagai organisasi yang sangat ketat untuk membangun lelaki yang kuat, cerdas, dan mempunyai daya pikat. Crowley dianggap sebagai penggagas pertama lahirnya ajaran satanisme dan bertujuan untuk mempersatukan atau melebur semua agama yang ada.
Ajaran dan pemikiran tentang satanisme ini dituangkan dalam tulisannya yang diberi judul Liber Legis yang intinya mengajarkan kebebasan manusia sebagai inti kehidupan. Dia menekankan bahwa hidup yang sebenarnya harus terbebaskan dari segala ikatan peraturan, sebagaimana ditulisnya:
"Tidak ada hukum, kerjakanlah apa yang kau inginkan. Jadilah kuat, sang laki-laki! Nikmati dan reguklah dengan sepuasnya segala kegairahan nafsu, jangan takut dengan Tuhan karena perbuatanmu itu."
(There is no law, do what you will, be strong man! Desire and enjoy all things of the senses and ecstacy; do not fear that God will reject you for this…)
Andrea Porcarelli menulis, "Ajaran satan merupakan bentuk pemujaan diri yang dihubungkan dengan caranya yang radikal untuk melawan segala macam bentuk ketuhanan, khususnya gambaran Tuhan sebagaimana tertulis dalam Bibel."
("Satanism is the abosulute exaltation of the self, connected with a radical rebellion against the divine in general and of the God of the Bible in particular. . .. ")
Secara garis besar ajaran satanisme ini dapat dikelompokkan dalam tiga bagian besar, yaitu sebagai berikut
1. Religious Satanisme. Bagi para pengikutnya, satan adalah sumber kehidupan dan kekuatan alam yang tidak ada kaitannya dengan kehidupan akhirat. Satan memberikan arah dan ajaran untuk menikmati hidup yang nyata sebagai surga dan neraka. Dunia adalah tempat keduanya. Untuk itu, satanisme mengajarkan sekularisme murni dalam pengertian hidup hanya untuk hari ini, dan jangan percaya dengan kehidupan akhirat. Inilah agama satan. Agama yang nyata dan langsung menyentuh kehidupan manusia yang paling eksistensial tanpa diracuni oleh dogma-dogma. Dan, bagi para pangikutnya satanisme adalah benar-benar agama yang bukan dogma. Agama yang mengajarkan cara hidup merdeka, sebagaimana satan yang menunjukkan jati dirinya sebagai jiwa yang bebas merdeka dan demokratis. Satan berani melawan kehendak Tuhan sebagai bukti bahwa satan merupakan sebuah kekuatan natural yang ingin meningkatkan "martabat" manusia untuk berani melawan setiap penindasan. Bagi mereka satan adalah "bapaknya demokrasi" yang memberikan contoh keberanian, kejantanan kepada umat manusia, dengan cara. memprotes Tuhan, walaupun harus mengambil risiko terbuang dari surga.
2. Gothic Satanism. Ia merupakan bentuk ajaran satan yang menekankan pada bentuk-bentuk ritual, seperti pengorbanan, ritual mistik; dan sihir yang merupakan bagian dari tata cara ritual penyembahan kepada satan dalam bentuknya yang kuno dan primitif; sebagaimana terjadi pada abad pertengahan. Beberapa aliran dan simbol satan ini diambil atau diterapkan beberapa tata cara sebagaimana ritual atau sakramen yang berlaku di dalam gereja Kristiani. Mereka mengganti salib dengan membuat salib terbalik atau membuat lambang sendiri berupa gambar swastika; pentagram, dan sebagainya. Agama-agama pagan selalu memakai berbagai simbol amulet, sehingga ada beberapa sekte Kristen yang tidak memakai salib, karena dianggapnya salib sebagai bentuk simbolisasi dari agama pagan tersebut. Gothic Satanisme terlahir pada saat umat Kristen memburu kaum bid'ah dan membakar para wanita tukang sihir (the witch burnings).
3. Satanic Dabblers. Bentuk ajaran ini merupakan sinkretisasi atau gabungan dari berbagai aliran kepercayaan dan memperkaya dirinya dengan aliran sihir (black magic). Aliester Crowley memelopori tata cara gabungan mistik ini dalam ajaran mistiknya yang disebut dengan Thelema. Dalam bentuknya yang modern, ritual isme penyembah satan ini dianggap sebagai bentuk pelanggaran kriminal, seperti menggali atau merusak kuburan tertentu, serta melakukan vandalisasi pada kuburan dengan tulisan atau gambar dan simbol satan.
Ajaran Crowley dikembangkan lebih modern dan terorganisasi rapi oleh Anto Sandorz La Vey yang mendirikan Church of Satan (Gereja Satan) pada tanggal 30 April 1966 yang dikenal dengan "hari satan" (Walpurgisnacht). Untuk menanamkan keyakinan kepada para pengikutnya, La Vey mengarang beberapa buku di antaranya: The Satanic Bible (1969), The Satanic Ritual (1969), dan The Complete Witch (1972).
Organisasinya dikembangkan dengan sistem manajemen modern. Setiap daerah ditentukan hierarki gereja yang disebut grottos, pylons atau kuil. Ajaran satanisme ini menjungkirbalikkan seluruh tatanan keyakinan agama yang ada khususnya Kristen. Beberapa ajarannya adalah sebagai berikut.
a. "Tuhan diciptakan sendiri oleh manusia dengan berbagai bentuk sesuai imajinasi manusia itu sendiri. Tuhan tidak ada, selama manusia berpikir bahwa Tuhan memang tidak ada"
b. "Surga dan neraka tidak ada (heaven and hell do not exist)."
c. "Satan bukanlah suatu wujud, melainkan sebuah kekuatan alam kosmik."
d. "Satan mempunyai berbagai nama antara lain Lucifer, Belial, dan Leviathan, disamping simbol-simbol lainnya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari ajaran satanisme, seperti Baphomet dan Jahbulon."
e. "Manusia adalah sentral perhatian, karena manusia merupakan bintang dalam struktur kosmik."
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Comment:
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar anda, atau tamba informasi anda jika ada.