indogambler.com

Senin, Mei 22, 2006

Teks 'The Da Vinci Code' Hilang, Masyarakat Bisa Menuntut

Jakarta, Animo penonton Indonesia menyambut film 'The Da Vinci Code' sangat besar. Namun sayang, banyak yang kecewa karena dalam beberapa dialog krusial teks terjemahan bahasa Indonesia dalam film kontroversial ini hilang.

Tidak semua penonton 'The Da Vinci Code' fasih berbahasa Inggris. Jadi, ketika teks terjemahan bahasa Indonesia tak muncul penonton pun kesulitan mengikuti dialog para pemain.

Apalagi, teks itu hilang saat film mendekati klimaksnya.

"Menyebalkan sekali rasanya. Teks bahasa Indonesianya tiba-tiba hilang, padahal disitulah inti cerita filmnya. Saya kecewa sekali," ungkap Tuning Ariestyarini seorang penonton kepada detikhot usai menyaksikan 'The Da Vinci Code', Minggu (21/5/2006) sore.

Menanggapi raibnya teks terjemahan bahasa Indonesia dalam beberapa dialog film 'The Da Vinci Code', Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai masyarakat bisa menuntut jika merasa dirugikan.

"Kalau masyarakat menilai film itu tidak layak dikonsumsi publik atau merugikan, bisa mengajukan tuntutan hukum," jelas Daryatmo pengurus YLKI ketika dihubungi detikhot.

Jika masyarakat menilai 'The Da Vinci Code' melanggar unsur tindak pidana maka bisa dilaporkan ke polisi, sedangkan jika masyarakat merasa dirugikan secara finansial bisa mengajukan gugatan perdata ke pengadilan.

Daryatmo menilai, dari sisi karya cipta -dalam hal ini pembuat film- sensor pun dianggap sebagai pengganggu.

"Kalau disensor, seberapapun kecilnya akan mempengaruhi gagasan film itu, jadi tidak utuh. Dalam banyak kasus, perspektif sensor dan masyarakat berbeda," ujarnya.

Kendati demikian, menurut Daryatmo solusi terbaik adalah menyerahkan itu pada instrumen hukum. "Kita harus menghargai pembuat film, tapi juga menghargai hak masyarakat misalnya keyakinannya," katanya menutup pembicaraan.

Adapun teks terjemahan bahasa Indonesia yang hilang itu antara lain terjadi saat dialog antara Robert Langdon (Tom Hanks), Sophie Neveu (Audrey tautou), dan Sir Leigh Teabing (Ian McKellen) terjadi. Teabing mengungkap fakta di balik lukisan 'The Last Supper' karya Leonardo da Vinci.

Hilangnya teks dapat menyebabkan penonton -apalagi yang belum membaca novel 'The Da Vinci Code'- tak bisa memahami esensi film yang sesungguhnya.

'The Da Vinci Code' adalah film murni fiksi yang diadaptasi dari novel karya Dan Brown. Buku ini telah diterjemahkan ke berbagai bahasa dan terjual lebih dari 40 juta kopi di seluruh dunia

0 Comment:

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar anda, atau tamba informasi anda jika ada.

 

Chat With Girls

Sumber Dana

Term of Use

Semua bebas di copy paste tanpa syarat dan ketentuan apapun, semua artikel tidak perlu anda percaya anggap saja dongeng mitos atau apapun itu menurut anda. Karena jika anda percaya kehidupan anda akan berubah, perkumpulan rahasia or secret societies akan terus memburu anda dan berkata semua ini hanya kebohongan.
Copyright © 2004-2009 by Bisnis Manado