indogambler.com

Senin, Oktober 27, 2008

Bambang Trihatmojo, Yapto Suryosumarno, Yoris Raweyai dan Preman Indonesia

Para preman eks peristiwa Ketapang berada 
dibalik insiden di diskotik Hailai, Ancol, Jakarta Utara Rabu (10/3) malam 
lalu. Saat itu, seperti dilansir salah satu tabloid mingguan, Bambang 
Trihatmojo (putra mantan Presiden Soeharto), Yapto Suryosumarno, dan Yoris 
Raweyai nyaris terbunuh setelah diserang sekelompok pemuda Ambon tak 
dikenal. Ketiganya diselamatkan oleh para bodyguard-nya, setelah insiden 
yang mencederai salah seorang dari antara bodyguard tersebut. 

  Ketiga tokoh pemuda itu memang pelanggan diskotik Hailai, dan 
ketika diserang, menurut sejumlah saksi mata, para pemuda Ambon itu hanya 
berkomunikasi singkat untuk memastikan apakah satu diantara ketiga orang 
itu adalah Yapto Suryosumarno. 

  "Kamu yang bernama Yapto," begitu ucapan singkat para penyerang 
sebelum mengayunkan senjata-senjata tajamnya. 

  Akibat penyerangan tersebut, salah seorang bodiguard Bambang Tri, 
Roberto mengalami luka-luka akibat sabetan pedang kelompok penyerang. 
Roberto dirawat di RS Sint Carolus. Penyerangan terhadap Bambang Tri, 
Yapto, dan Yoris memang luput dari liputan pers, sehingga pihak Polres 
Jakarta Utara yang dihubungi SiaR sempat berkomentar menyampaikan 
keheranannya. 

  "Gawat gajah-gajah bertarung kok luput dari perhatian orang…," 
ucap seorang perwira reserse di Polres Jakarta Utara. 

  Kemungkinan adanya penyerangan dan pembunuhan terhadap Bambang 
Tri, Yapto dan Yoris ini sebenarnya telah diungkapkan SiaR dalam 
pemberitaannya lebih sebulan lalu (SiaR, 26/1/99). Dalam investigasi 
seusai Peristiwa Ketapang, dan ketika ramai-ramainya kerusuhan Ambon, SiaR 
yang mewawancara sejumlah preman Ambon eks peristiwa Ketapang asal 
Cengkareng, Kwini, dan Tanjungpriok mengutip ucapan mereka yang mengancam 
akan melakukan "perhitungan" dengan Yoris yang dianggap aktor intelektual 
dibalik kedua peristiwa tersebut. 

  Nama Yoris dan Yapto disebut-sebut, karena dikaitkan para preman 
tersebut dengan nama Milton, seorang preman Ambon yang cukup disegani, 
yang hingga kini masih "buron" karena dicari-cari para pemuda Ambon di 
Jakarta, karena dianggap sebagai tokoh kunci pemicu kerusuhan Ketapang. 
Milton juga yang disinyalir sebagai provokator lapangan kerusuhan Ambon 
yang membawa serta ratusan provokator dari Jakarta menuju Ambon pada akhir 
Desember 1998 lalu untuk mempersiapkan kerusuhan di Ambon. Milton dikenal 
dekat dengan Yoris, dan konon cukup disegani oleh Yapto sekalipun. 

  "Saudara deng saudara baku belah di Ambon. Ini ulah Yoris deng 
Milton. Beta tidak peduli deng Milton atau Yoris, kalau perlu deng Yapto 
sekalian, beta belah," demikian ucap Rahakbauw dan Kifta, dua preman eks 
Ketapang asal Tanjungpriok yang merasa diperalat ketika peristiwa 
Ketapang, dan marah akibat terjadinya kerusuhan Ambon yang dianggap 
memecah-belah rakyat Maluku itu. Pernyataan itu seperti dikutip SiaR lebih 
sebulan lalu sebelum terjadinya insiden di diskotik Hailai. 

  Sasaran para preman Ambon ini sebenarnya juga ditujukan kepada 
mantan Pangkostrad Prabowo Subianto yang kini bermukim di Amman, Yordania. 
Sehingga Ketua Umum PB NU, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pernah 
mengungkap kemungkinan Prabowo dicegat dan dibunuh setibanya di Bandara 
Cengkareng oleh para preman Ambon Cengkareng, jika memberanikan diri untuk 
datang ke Indonesia. 

  Para preman tersebut merasa diperalat ketika peristiwa Ketapang 
terjadi, dan yakin kerusuhan Ambon direkayasa, didalangi, dan didanai oleh 
sejumlah oknum elite di Jakarta, dengan mengambil isu agama sebagai 
pemicunya setelah didahului persoalan sepele antar preman setempat. Mereka 
percaya Yoris dan sejumlah nama lain, serta oknum elite Jakarta sebagai 
aktor intelektual, dengan dana berasal dari keluarga Cendana. 

  Sementara itu, SiaR menemukan ketidak-cocokan dari daftar nama 
para provokator yang dikeluarkan tim pencari fakta kerusuhan Ambon yang 
dikeluarkan Des Alwi. Dari data yang dimiliki Des Alwi, yakni sebanyak 82 
nama provokator, preman eks peristiwa Ketapang itu ternyata --berdasarkan 
investigasi SiaR-- sebagian diantaranya tetap berada di Jakarta pasca 
peristiwa Ketapang, dan tidak pernah ikut beserta ratusan provokator yang 
berangkat ke Ambon pada akhir bulan Desember 1998 lalu. 

  Dari pelacakan SiaR, ternyata dalam daftar nama provokator Des 
Alwi tersebut justru tak memasukkan sejumlah nama yang menjadi koordinator 
lapangan para preman eks peristiwa Ketapang, seperti Milton, Sadrak 
Mustamu, atau Henki Lapii. Juga nama aktor intelektual lainnya seperti 
Ongen Sangaji yang dikenal memiliki kedekatan dengan Keluarga Cendana, 
juga dengan tokoh KISDI, Ahmad Sumargono, serta dengan tokoh Partai Bulan 
Bintang Eggy Sudjana. Selain dekat dengan Yoris, Ongen juga dekat dengan 
Wakil Ketua DPR/MPR Abdul Gafur. 

  Baik Ahmad Sumargono, Eggy Sudjana, maupun para pejabat pemerintah 
seperti Menko Polkam Feisal Tanjung, dan Mentrans/Pemukiman Perambah 
Hutan, Hendropriyono berkali-kali menyebutkan pihak Republik Maluku 
Selatan (RMS) sebagai dalang kerusuhan Ambon. Padahal warga masyarakat 
Ambon sendiri menolak tudingan tersebut, dan balik menuding para penuding 
RMS itu sebagai dalang kerusuhan Ambon, karena pernyataan-pernyataannya. 

  "Kebetulan atau tidak, kenyataannya, nama-nama provokator dalam 
lis Des Alwi justru menghilangkan nama-nama preman atau tokoh yang dekat 
dengan Yapto, Yoris, dan keluarga Cendana, serta dekat dengan Sumargono 
dan Eggy Sudjana. Ini menimbulkan kecurigaan, barangkali mereka-mereka itu 
justru yang menjadi aktor intelektual kerusuhan-kerusuhan yang terjadi 
selama ini. Tujuannya apalagi kalau bukan untuk mengembalikan kekuatan 
status quo di tanah air," kata seorang tokoh pemuda Ambon kepada.

Sumber:
http://mafiaindonesia.blogspot.com

6 Comment:

Anonim mengatakan...

weleh weleh ... musti belajar dari pendahulu kita di VOC kalo mau mengadu domba.. ya gan.. ahahahaha.

Hamba Allah mengatakan...

InsyaAllah Yahudi Indonesia ini akan menemui ajal dengan sangat menyakitkan, setimpal dengan apa yang mereka lakukan di Ambon.. Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!

kta on Min Feb 19, 08:48:00 PM 2012 mengatakan...

begitu kompleks permasalahan ini

nancy mengatakan...

kekuatan status quo....dah lengser.....lengser aja dengan keikhlasan en ketulusan hati.....kasian kan rakyat yang ga berdosa jadi korban.

Anonim mengatakan...

Hey I know this is off topic but I was wondering if you knew of any widgets I could
add to my blog that automatically tweet my newest twitter
updates. I've been looking for a plug-in like this for quite some time and was hoping maybe you would have some experience with something like this. Please let me know if you run into anything. I truly enjoy reading your blog and I look forward to your new updates.

Here is my blog post windows registry cleaner

Anonim mengatakan...

Agen Judi Ceme Online Bandar Poker Domino99 Indonesia WSamgong

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar anda, atau tamba informasi anda jika ada.

 

Chat With Girls

Sumber Dana

Term of Use

Semua bebas di copy paste tanpa syarat dan ketentuan apapun, semua artikel tidak perlu anda percaya anggap saja dongeng mitos atau apapun itu menurut anda. Karena jika anda percaya kehidupan anda akan berubah, perkumpulan rahasia or secret societies akan terus memburu anda dan berkata semua ini hanya kebohongan.
Copyright © 2004-2009 by Bisnis Manado