indogambler.com

Jumat, Desember 19, 2008

Ksatria Templar Jacques de Molay

Freemasonry sebagai organisasi rahasia, agama, sekaligus ideologi, tidak dapat dipisahkan dari Knights Templar (Ksatria Templar). Knight Templar adalah suatu ordo kesatria/ legiun pasukan perang yang paling ditakuti pada masa Perang Salib (Crusades) dan masih berhubungan dengan gereja. Dibentuk pada akhir Perang Salib yang pertama dengan tujuan melindungi Peziarah Kristen dalam perjalanan ke Tanah Suci (Holy Land). Templar dibentuk oleh sembilan orang ksatria frankish (Perancis) dibawah pimpinan Hughues De Payen atas restu raja Baldwin (penguasa Yerusalem). Nama mereka yaitu ‘The Poor Knights of the Temple of Solomon’ diambil dari markas pertama mereka yang terletak di kompleks bekas kuil raja Salomo (Sulaiman).

Belum pernah ada sebelumnya suatu kelompok pasukan/ ksatria membentuk kelompok dan sekaligus masuk sebagai ordo kerahiban dalam gereja pada waktu itu. Dalam hal ini mereka adalah yang pertama yang disebut-sebut sebagai Rahib Kesatria.

Sebagai organisasi militer, Templar memiliki daerah teritori sendiri dan menarik pajak perlindungan buat pedagang-pedagang yang melewati wilayahnya. Sebagai ordo kerahiban, Templar berhak menerima donasi ataupun persembahan dari jemaat yang dilayani mereka. Karena dualismenya itu, Templar dibebaskan dari pajak kepada penguasa/ raja wilayah dimana mereka bertempat. Kemudian karena status istimewanya itu Templar dibebaskan dari kewajiban menyetor hasil persembahan kepada keuskupan wilayah.

Pemimpin Templar disebut Grand Master (Jacques De Molay adalah Grand Master yg terakhir). Mereka juga dikenal ahli bidang penukaran uang, sebagai pencetus sistem perbankan, Usury (Sistem simpan-pinjam uang dengan bunga tinggi), dan pencetus alat tukar berupa cek pertama di Eropa di abad ke-13, dan menjadikan Paris sebagai pusat lalu lintas keuangan Eropa. Menguasai tanah yang luas di Eropa dan pendiri banyak sekali kastil dan biara yang tersebar dari Skotlandia hingga ke daerah Tanah Suci (Palestina), diyakini sebagai penemu dan pengawal tabut perjanjian (Ark of the Covenant)Mandillon asli. Menguasai keuangan Eropa pada abad pertengahan, dan merupakan ujung tombak pasukan Crusader di tanah suci. Musa, cawan perjamuan Kristus, dan

Tetapi mereka juga akhirnya harus dibinasakan oleh karena kekayaannya dan ketakutan yang datang dari para penguasa terhadap mereka. Bagaimanapun, kehancuran mereka yang dilakukan oleh raja Perancis Philip yang berkonspirasi dengan Paus Clement di pihak gereja Katolik dinilai terlalu cepat sehingga mengundang banyak pertanyaan tentang mereka. Puncaknya pembantaian besar-besaran terhadap para Templar yg dilakukan oleh inkuisisi Roma dengan berbagai tuduhan mulai dari perilaku seks menyimpang hingga pemujaan terhadap Baphomet. Hari penangkapan para Templar yang jatuh di hari Jumat tgl 13 itu hingga kini dianggap sebagai hari sial di dunia barat.

Vatikan memiliki banyak alasan buat membenci Templar. Salah satunya antara lain adalah struktur monastic yg dimiliki Templar membuat ordo tersebut tidak berada dibawah kontrol langsung dari Paus. Kekayaan dan kepemilikan Templar atas banyak sekali relik-relik suci dan naskah-naskah kudusnya juga merupakan ancaman bagi eksistensi gereja Katolik (bahkan fundamen ajaran Kristen) pada masanya. Relik-relik suci itu antara lain mulai dari kain Kafan Turin, Mandillon (lukisan darah wajah Yesus), cawan perjamuan terakhir, dan Tabut perjanjian Musa (Ark of Covenant) yg merupakan benda paling dicari sepanjang masa itu. Dan satu- satunya alasan bagi gereja supaya bisa menyita kekayaan pribadi/ organisasi tertentu adalah dengan tuduhan melakukan penyesatan dari ajaran gereja.

Pada abad pertengahan, inkuisisi memang terkenal sebagai alat Vatikan guna mencapai tujuan-tujuannya. Sebagian besar inkuisisi berakhir dgn disitanya harta/ tanah dari tertuduh (terfitnah) manjadi milik Vatikan atau berakhir lebih tragis dengan hukuman mati yg (biasanya) didasari tuduhan- tuduhan seperti penyembahan setan, dll.

Sejarah mencatat banyak sekali inkuisisi yg dilakukan Vatikan yg menimpa orang/ kaum/ organisasi tanpa bukti kuat. Dalam kasus Joan of Arc yang dihukum mati, akhirnya Vatikan mengakui kesalahannya dan mengangkat Joan of Arc menjadi Santa (orang kudus) lebih lima ratus tahun setelah dia dibakar hidup- hidup atas nama Vatikan sendiri dengan tuduhan melakukan praktek sihir!

Sedangkan alasan raja Perancis sendiri adalah memang masalah harta. Karena raja Perancis saat itu memiliki hutang yang cukup banyak pada ordo tersebut selain kekuasaannya yang perlahan merasa tersaingi oleh keberadaan ordo tersebut.

Namun yang perlu diketahui adalah tidak ada satupun harta maupun relik kudus yang ditemukan setelah terjadinya ‘holocaust’ tersebut kecuali ratusan Kesatria yang (anehnya) sukarela menyerahkan diri mengalami siksaan dengan tuduhan palsu tersebut. Para ahli banyak menduga bahwa ratusan Kesatria tersebut sengaja berkorban untuk melindungi relik paling suci mereka yaitu ‘The Holly Grail’ dan ‘Ark of the Covenant’. Hal itu dipicu dengan menghilangnya seluruh armada Templar dari pantai Perancis malam sebelum penangkapan besar-besaran tersebut.

Dari sudut Secret Society, penangkapan Ordo Templar, merupakan salah satu cara untuk kembali meng-secret society-kan ordo tersebut dan menyatukannya kembali dengan Ordo Zion setelah Templar berhasil menunaikan tugas mereka di tanah suci selama perang salib. Tugas utama yang dirahasiakan bukanlah untuk berperang melawan kaum Islam atau melindungi para peziarah, melainkan menemukan dan mengamankan relik paling suci yg ada yaitu ‘Holly Grail’ dan ‘Ark of the Covenant’.

Dua hal menarik sebagai informasi:

1. Perkataan Friday the 13th yg sampai saat ini kondang diseluruh dunia (khususnya dunia barat) sebagai hari sial bermula dari peristiwa hari Jumat/ Black Friday 13 Oktober 1307 tersebut.

2. 19 Maret 1314, Grand Master Templar terakhir, Jacques De Molay akhirnya dihukum mati dengan dibakar hidup-hidup setelah mengalami penyiksaan selama tujuh tahun sejak 13 Oktober 1307. Penahanan dan penyiksaan yang lama dilakukan sebenarnya karena pihak Inquisitor berusaha memaksanya untuk buka mulut soal keberadaan Relik suci tersebut. Akan tetapi De Molay setia pada janjinya sebagai pelindung Holly Grail tsb.

De Molay dibakar bersama Geofri De Charney (Templar Perceptor of Normandy) dan pada saat dia dibakar hidup- hidup, sebelum ajal De Molay sempat mengutuk Raja Philip dan Paus Clement, dia berkata bahwa mereka berdua akan segera menyusul kematiannya di tahun yg sama.

Believe it or not, Paus Clement meninggal hanya satu bulan sesudah De Molay dihukum mati dan raja Phillip hanya tujuh bulan setelah peristiwa itu.

3. Adanya hubungan antara legenda bajak laut di Karibia dengan Templar. Sejak armada Templar menghilang dari pelabuhan La Rochele, Perancis, satu hari sebelum ‘holocaust’ berlangsung, banyak penyelidik yakin bahwa armada Templar mengganti lambang Salib merah berujung delapan menjadi lambang tengkorak dan tulang menyilang (skull & crossbone) untuk mengenang ‘holocaust’ tersebut.

Di Inggris banyak sekali makam-makam templar yang pada nisannya terukir lambang tersebut. Oleh para pelaut abad ke 15 -16 lambang tersebut kemudian terkenal dgn sebutan ‘Jolly Rogers’.

0 Comment:

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar anda, atau tamba informasi anda jika ada.

 

Chat With Girls

Sumber Dana

Term of Use

Semua bebas di copy paste tanpa syarat dan ketentuan apapun, semua artikel tidak perlu anda percaya anggap saja dongeng mitos atau apapun itu menurut anda. Karena jika anda percaya kehidupan anda akan berubah, perkumpulan rahasia or secret societies akan terus memburu anda dan berkata semua ini hanya kebohongan.
Copyright © 2004-2009 by Bisnis Manado