indogambler.com

Rabu, Juli 29, 2009

Prasasti Kohler, jejak Yahudi Masuk Indonesia

Masih banyak yang terus bertanya pada saya siapa lagi orang Yahudi di Indonesia, saya bilang banyak untuk itu saya berikan lagi tentang sepak terjang orang Yahudi di Indonesia bahkan dimulai saat Indonesia jauh sebelum merdeka.

Mengikuti saran dari Raja besar mongol Gengis Khan yang berhasil menguasai 1/2 bagian dunia. Bahwa dengan perdagangan, dunia bisa di kuasai tentu dengan sistem ekonomi, seperti yang kita ketahui yahudi melalui World Bank telah menguasai hampir seluruh dunia. Indonesia sih ga usah di tanya selalu terus ngutang dan akhirnya Indonesia menjadi milik mereka.

Yahudi masuk di Indonesia melalu perdagangan yang kita kenal VOC ingat VOC itu bukanlah negara. Tapi perusahaan dari Belanda, silahkan cari tau sendiri VOC adalah perusahaan Yahudi yang berpusat di Belanda itu dahulu. Nah para pejuang kemerdekaan menentang keras VOC namun pemerintah Indonesia yg waktu itu masih kerajaan setuju untuk berdagang dengan VOC. Keadaan mirip dengan sekarang di mana perusahaan asing mendominasi Indonesia dan terus memberi hutang pada Indonesia.

Ok kita mulai bukti dari tentara VOC yang yahudi. Yahudi di sini adalah Yahudi Freemasonry dalam bahasa Belanda Vrijmetselarij, kita liat jejak dari makam mereka, tahukah Anda? Ada dunia lain di Kebon Jahe, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Tepatnya di Kerkhof Laan atau Tempat Pemakaman Umum Kebon Jahe Kober. Sekarang resmi dinamakan Museum Taman Prasasti. Letaknya persis diapit Kantor Walikota Jakarta Pusat di sebelah selatan dan Gelanggang Remaja Jakarta Pusat di sebelah utaranya. Berbeda dengan museum lainnya, Museum Taman Prasasti ini menyajikan The Dark Tourism, Wisata Kematian. Kedengarannya menakutkan, namun hal ini diyakini malah akan menyedot banyak pengunjung seperti halnya wisata kuburan di New Orleans, AS, yang karena kepiawaiannya menjual wisata taman makam kota akhirnya mendapat julukan “The City of The Dead”. Pemerintah Daerah DKI Jakarta berniat menjadikan tempat ini sebagai salah satu tujuan wisata, satu paket dengan revitalisasi Kota Tua yang sekarang sedang dikerjakan.



Tak banyak orang tahu jika Museum Prasasti yang dulunya dibangun pemerintah Batavia pada 28 September 1795, merupakan salah satu taman pemakaman umum modern tertua di dunia. Lebih tua dari Fort Canning Park (1926) di Singapura, Gore Hill Cemetery (1868) di Sidney, La Chaise Cemetery (1803) di Paris, Mount Auburn Cemetery (1831) di Cambridge-Massachusstes yang mengklaim sebagai taman makam modern pertama di dunia, atau Arlington National Cemetery (1864) di Washington DC.

Banyak nama beken dikubur di sana. Di antaranya Olivia Marianne Raffles (1814), isteri Gubernur Jenderal Inggris dan juga pendiri Singapura, Sir Thomas Stamford Raffles; lalu Dr. H. F. Roll (1935), pendiri Sekolah Kedokteran Stovia; Dr. J. L. A. Brandes (1905), pakar sejahar purbakala Hndu Jawa di Indonesia; Soe Hoek Gie, aktivis mahasiswa di tahun 1960-an yang terkenal dengan catatan hariannya; dan juga Mayor Jenderal J. H. R. Kohler, komandan tentara kolonial Belanda yang ditembak mati oleh sniper Aceh berusia belia di depan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Konon, sniper Aceh itu juga ditembak sniper Belanda sesaat setelah menewaskan Kohler. Mungkin inilah perang antara sniper pertama yang terjadi dalam sejarah Nusantara.

Perang menundukkan Aceh merupakan perang terlama, lebih dari tigapuluh lima tahun, dan perang termahal yang harus dilakukan Belanda untuk bisa menundukkan Serambi Mekkah ini. Ceritanya, tak sampai tiga pekan setelah mendarat di pantai Aceh pada tanggal 8 April 1873 itu, serdadu Belanda sudah tidak kuat menghadapi gempuran gerilyawan Mujahidin Aceh yang dibantu pasukan leit dari Turki Utsmaniyah dan beberapa negeri Islam sahabat. Para serdadu Belanda kembali lagi naik kapal setelah menghadapi perlawanan paling sengit yang pernah dialami militer Belanda di Timur. Jenderal Kohler, panglima Belanda, yang sedang berada di halaman depan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, tiba-tiba rubuh bemandikan darah. Dadanya bolong ditembus peluru sniper Aceh.

Hari itu tanggal 14 April 1873. Kohler adalah komandan serdadu Belanda yang memimpin penyerangan ke Banda Aceh. Dalam serangan dua hari yang sia-sia itu di dalam kota Banda Aceh, Belanda menderita kerugian yang luar biasa besar. Setelah Indonesia merdeka, tempat ambruknya Jenderal Kohler di halaman depan Masjid Raya Baiturrahman itu dibuat sebuah monumen. Hari ini monumen itu masih tegak berdiri, selamat dari sapuan tsunami. Salah satu diorama di Museum TNI Satria Mandala Jakarta juga telah melukiskan peristiwa bersejarah ini. Mayor Jenderal J. H. R. Kohler dimakamkan di Kerkhof Laan di Batavia.

Kohler Perwira Yahudi-Kabbalah

Sampai sekarang, nisan makam Kohler masih bisa kita saksikan di Museum Taman Prasasti. Kondisinya cukup baik walau ada beberapa bagian kecil yang sudah tidak lengkap. Idak teralu sulit mencarinya. Setelah masuk pintu gerbang utama museum, kita berjalan ke arah kanan dan akan dengan mudah menemukan prasasti makam Kohler yang agak tinggi dan besar.

Bagi mata awam mungkin kita akan terkagum-kagum dengan prasasti makam yang berbentuk kotak dengan tinggi sekitar dua meteran yang dipahat dengan aneka simbol. Namun bagi mereka yang sedikit banyak mengetahui makna simbol-simbol yang terdapat di prasasti makam tersebut, maka simbol-simbol itu bisa berbicara banyak tentang sosok yang dikubur di dalamnya.

Di atas prasasti Kohler terdapat simbol Hexagram atau Bintang David di tiap sisinya, di tiap-tiap rusuk prasasti secara vertkal terdapat obor yang terbalik di mana apinya yang menyala terletak di bawah, lalu di tiap sisi terdapat simbol-simbol dan tulisan yang berbeda, di antaranya simbol The Iron Cross atau juga dikenal sebagai Salib Templar, dan simbol ular melingkar dengan mulut yang menggigit ujung ekornya, atau dalam dunia simbol disebut sebagai Ouroboros Symbol (A Snake Bitting is Tail) .

Hanya orang Yahudi yang dimakamkan dengan Simbol Bintang David di prasastinya. Dengan demikian jelas, penyerangan Belanda atas Banda Aceh dipimpin oleh seorang perwira Yahudi-Belanda. Dan tentang simbol Salib Templar, hal ini memperkuat jika Kohler bukanlah ‘Yahudi biasa” melainkan seorang Yahudi yang sedikit banyak bersinggungan dengan kelompok-kelompok rahasia Luciferian seperti halnya Templar, Freemasonry (Vrijmetselarij), Rosikrusian, dan sebagainya. Apalagi dengan adanya simbol Ular, Ouroboros.

Dalam kamus simbol dunia, Ouroboros yang termasuk ke dalam ‘Satanic Symbols’ ini memiliki arti sebagai keabadian, kesemestaan, yang juga mewakili kekuatan Lucifer itu sendiri. Dalam dunia modern, sejumlah perusahaan dunia juga menggunakan simbol Ouroboros sebagai logo perusahaannya, semisal Vodafone, Lucient Technologies (Lucifer Teknologi), Order Trust, Philly.com, termasuk kelompok rasis kulit putih Ku Klux Kan (KKK). Simbol ini sesungguhnya berasal dari kelompok persaudaraan ular, Brotherhood of the Snake.

Jika seorang Yahudi Kabbalah juga menggunakan simbol Ouroboros di makamnya, maka itu kian memperjelas dan membuktikan jika seorang Mayor Jenderal Kohler bukan seorang Yahudi biasa. Dengan logika sederhana, kita bisa menarik lebih jauh lagi jika atasan Kohler tentu lebih istimewa kedudukannya. Dan secara keseluruhan, hal ini membuktikan jika VOC memang bukan sekadar sebuah maskapai perdagangan biasa, namun sesungguhnya sebuah ‘perahu besar kelompok Yahudi Luciferian’.

Selain makam Kohler, terdapat banyak lagi makam-makam pejabat Belanda dan orang terkenal lainnya di Museum Taman Prasasti. Jika ada waktu, ada baiknya sesekali berlibur ke sana menikmati ratusan simbol yang ada.

Dan anda pasti akan kaget, jadi jangan heran tentang yahudi di Indonesia perlu di ketahui Yahudi Freemasonry tidak mempersoalkan agama mereka apa saja. mau Islam, mau Kristen, mau Budha, yg penting hati mereka. Untuk itulah orang awam yang tidak mengerti simbol akan sulit mengetahui seseorang itu freemason atau bukan.

Nanti klo ada waktu saya posting petinggi agama di Indonesia yang yahudi freemasonry, baik dari Islam, Kristen, Budha, dll. Jadi jangan kaget nanti :) untuk itu baiknya kalian belajar di blog ini :p

16 Comment:

Anonim mengatakan...

tak disangka banyak kabalis pengikut samiri

Anonim mengatakan...

wah , yang saya kagumi dari yahudi adalah cara kerja mereka yang sistematis....cman ya gitu deh..!!!!

Anonim mengatakan...

bagus banget ni blog. trims gan....

Anonim mengatakan...

Apakah bener makam Jenderal Yahudi Kohler,yang di tembak mati sniper Atjeh,masih di makamkan di kebon jahe?? nah ini ada artikel budaya / yang ditulis oleh Adli Abdullah di salah satu harian lokal di aceh,yaitu serambi indonesia edisi 20 desember 2009,mengungkapkan," ada kisah pada tahun 1978 gubernur Aceh,Muzakkir Wallad,yang menjabat pada saat itu,mengunjungi kedutaan besar Belanda di Jakarta,dan melihat tulang belulang,abu dan nisan Mayor jenderal kohler,yang disimpan di kedutaan belanda,menunggu pemakaman. Saat itu tanpa diduga Muzakkir Wallad,menawarkan kepada Duta besar belanda,agar abu dan tulang belulang kohler,dimakamkan di kerkhof Banda Aceh,yang berjarak sekitar 700 meter dari lokasi jenderal ini meregang nyawa,pada 14 april 1873."

dalam tulisan ini juga menyebutkan,pada saat itu makam kohler terkena gusur,maklum dech Jakarta dari dulu sampai sekarang emang dedengkot penggusuran,dari orang yang masih hidup dan bisa melawan,sampai dengan tulang belulang tak berdaya menjadi target penggusuran.

Anonim mengatakan...

Sisa-sisa dari tulang belulang Kohler sudah dipindahkan ke Makamnya di Aceh, Makam Kohler yang terdapat di Taman Prasasti hanya sisa Prasasti saja.

kemarin2 saya mengunjungi Taman Prasasti dan menemukan batu/prasasti dari Nisan Lodewyk Schneider yang terletak di tembok sebelah kiri di pintu masuk menuju Taman Prasasti, di Prasasti milik Lodewyk Schneider ini saya melihat ada tanda Freemason (segitiga & jangkar) dengan tanda one seeing eye di atas tanda Freemason tersebut.
siapakah Lodewyk Scnheider? saya mencoba meng-google nama tersebut tapi tidak ada hasil yang cocok...

Anonim mengatakan...

kok ini persis kayak tulisannnya rizky ridyasmara ya?

Anonim mengatakan...

Untuk paragraf terakhir dari postingan di atas: can't hardly waiting!

Anonim mengatakan...

bintang hexagram yang ada di prasasti juga ada di tugu jogjakarta loh..wuihhh.

Anonim mengatakan...

Saluuuut!
Ane tunggu Gan janjinya..
tolong posting 'petinggi agama di ID yg satanist luciferiant freemasonry' itu!!
thx`

eL-Razta'

saipul_john on Kam Mei 26, 11:36:00 AM 2011 mengatakan...

wahhhhhhhhhhhh.................... licik yahudi zionis
neraka nunggu yahudi

Anonim mengatakan...

CUMA HAPAL CERITA SEJARAH...DAH MENGUPAS SEJARAH PULA.... BLOG PEMBODOHAN N PENGIRINGAN KE TIDAK JELASAN

Anonim mengatakan...

CUMA HAPAL CERITA SEJARAH...DAH MENGUPAS SEJARAH PULA.... BLOG PEMBODOHAN N PENGIRINGAN KE TIDAK JELASAN

Anonim mengatakan...

hahahahha...orang sok tau yang menulis artikel...pencuci otak, pembodohan...

Unknown on Kam Okt 04, 07:10:00 AM 2012 mengatakan...

bagus,saya sdh membaca bbrp artikel ini di bbrp media amerika.Saya sarankan anda untuk lebih berhati hati,jumlah turunan belanda sangat besar di Indonesia,hampir 20%,jadi saya kawatir akan kemarahan mereka jika rahasia mereka,identitasnya terbongkar.Memang tidak seluruhnya bahwa belanda di Indonesia adalah ket. yahudi.

Thanks..:)

Unknown on Sab Jul 18, 01:42:00 PM 2015 mengatakan...

Makanya hati2

Unknown on Jum Des 04, 12:45:00 PM 2015 mengatakan...

Illuminati itu salah yah ?? Coba kasih penjelasan, dan coba pelajari lebih dalam ....
Thanks

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar anda, atau tamba informasi anda jika ada.

 

Chat With Girls

Sumber Dana

Term of Use

Semua bebas di copy paste tanpa syarat dan ketentuan apapun, semua artikel tidak perlu anda percaya anggap saja dongeng mitos atau apapun itu menurut anda. Karena jika anda percaya kehidupan anda akan berubah, perkumpulan rahasia or secret societies akan terus memburu anda dan berkata semua ini hanya kebohongan.
Copyright © 2004-2009 by Bisnis Manado